"Kawasan-kawasan industri itu menyumbang lebih dari 60 persen total ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok
Jakarta (ANTARA News)- Menjelang resmi beroperasi pada April, Cikarang Dry Port (CDP) masih membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat berupa akses jalan raya yang memadai untuk menghubungkannya dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri di sepanjang jalur Bekasi hingga Cikampek.

"CDP masih membutuhkan sistem transportasi berikat antarterminal dari dan ke Cikarang Dry Port dengan pelabuhan Tanjung Priok dan yang menghubungkan dengan kawasan industri," kata Noor Yusuf, Direktur CDP, dalam diskusi di Lembaga Pengembangan dan Penelitian Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis.

Noor menjelaskan hingga kini pelabuhan darat yang terletak di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat itu masih mengalami kendala  akses jalan karena masih menunggu rampungnya pembangunan jalan yang akan menghubungkan dengan jalan tol Cikampek.

Jalur Tol Cikampek menjadi penting bagi CDP karena menghubungkannya dengan Pelabuhan Tanjung Priok serta ribuan industri yang berada di sepanjang jalan tol itu.

Jika akses transportasi itu telah rampung maka lebih dari 2.500 perusahaan yang berada di tujuh kawasan industri di Cikarang bisa dengan mudah memanfaatkan layanan dari CDP.

"Kawasan-kawasan industri itu menyumbang lebih dari 60 persen total ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok," papar Noor. CDP bekerja sama dengan Kementerian Keuangan merupakan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu sehingga urusan logistik dan ekspor-impor menjadi lebih efisien dan sederhana.

Selain membutuhkan akses jalan raya, CDP juga membutuhkan jalur kereta api sebagai salah satu dari dua moda transportasi utama yang menghubungkan pelabuhan darat itu dengan pelabuhan Tanjung Priok.

Kini jalur jalan kereta api dari CDP yang menghubungkan dengan Stasiun Lemah Abang sedang di bangun sementara jalur kereta api sampai masuk Tanjung Priok belum dapat dibangun karena terkendala pembebasan lahan.
(Ber/A038/BRT)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011