Agar KOSPI membuat rebound yang berarti, lonjakan harga minyak dan energi perlu distabilkan
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin, mengakhiri reli tiga hari, tertekan oleh data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi China pada kuartal ketiga mencapai level terendah satu tahun, sementara kenaikan harga minyak memicu kekhawatiran inflasi.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan (KOSPI) berakhir 8,38 poin atau 0,28 persen lebih rendah pada 3.006,68 poin, mencatat penurunan pertama dalam empat sesi terakhir.

Ekonomi China mencapai laju pertumbuhan paling lambat dalam setahun pada kuartal III, dirugikan oleh kekurangan listrik, kemacetan pasokan, wabah COVID-19 sporadis, dan guncangan besar di sektor properti.

Sementara itu harga minyak mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun karena permintaan terus pulih dari pandemi COVID-19.

Raksasa chip Samsung Electronics dan perusahaan platform Naver masing-masing terangkat 0,14 persen dan 0,76 persen, sementara pembuat chip SK Hynix dan perusahaan petrokimia LG Chem masing-masing turun 1,32 persen dan 1,08 persen.

Baca juga: Saham Korsel merosot tertekan kekahawatiran PDB China, kenaikan minyak

Anak perusahaan baterai LG Chem, LG Energy Solution (LGES) menandatangani perjanjian dengan pembuat mobil Stellantis NV untuk membentuk usaha patungan guna memproduksi sel dan modul baterai untuk Amerika Utara.

Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 38,2 miliar won (32,17 juta dolar AS) di papan utama.

"Agar KOSPI membuat rebound yang berarti, lonjakan harga minyak dan energi perlu distabilkan,” kata Huh Jae-hwan, Analis di Eugene Investment & Securities.

Mata uang lokal won berakhir pada 1.187,6 per dolar di platform penyelesaian dalam negeri, turun 0,44 persen dari penutupan sesi sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.187,8 per dolar, turun 0,5 persen, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.188,2.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,30 poin menjadi 108,52. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10 tahun yang jadi acuan 5,1 basis poin menjadi 2,406 persen.

Baca juga: Saham China ditutup turun, tertekan ekonomi tumbuh terendah 1 tahun

Baca juga: Saham Australia ditutup di tertinggi 3 minggu, ASX 200 naik 19,10 poin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021