sedih sih enggak ada bendera Merah Putih. Mudah-mudahan masalah WADA cepat beres
Jakarta (ANTARA) - Sembilan belas tahun bukanlah waktu yang singkat dalam penantian.

Itulah mengapa kembalinya Piala Thomas ke pangkuan Ibu Pertiwi terasa istimewa. Bukan saja karena sudah lama dinanti, tetapi juga karena piala itu sangat familiar bagi pecinta bulu tangkis Indonesia.

Bagaimana tidak, Indonesia sudah memenangi piala itu sejak 1958 hingga awal 2000-an, sejak masa Tan Joe Hock dan Ferry Sonneville hingga eranya Taufik Hidayat. Sepertinya, hampir tidak ada bintang bulu tangkis putra Indonesia yang tidak terlibat dalam kejuaraan tersebut.

Oleh karena itu, kemenangan Hendra Setiawan dan kawan-kawan di Aarhus Denmark pada Minggu malam seolah membangkitkan kembali kenangan sejumlah mantan pebulu tangkis nasional. Mereka serta merta menyampaikan ucapan selamat dan rasa gembiranya.

"Selamat buat Tim Thomas Indonesia juara," kata peraih medali perak tunggal putra Olimpiade Sydney 2000, Hendrawan, melalui pesan singkat telepon seluler Minggu malam, sesaat setelah Tim Indonesia memastikan juara.

Hendrawan adalah salah satu pemain yang ikut menentukan kemenangan Tim Piala Thomas Indonesia pada 2002 yang sudah bertahun-tahun tinggal di Malaysia sebagai pelatih bulu tangkis di sana.

Dua mantan pebulu tangkis yang saat ini tinggal di Amerika Serikat, Tony Gunawan dan Halim Haryanto, juga menyatakan kegembiaraan mereka.

"Luar biasa. Big congratulation for Indonesia Team. After 19 years," tulis Tony pada akun Instagramnya. Tulisan tersebut berlatar foto Piala Thomas dan angka 14 yang menunjukkan untuk ke-14 kalinya Indonesia menjuarai Piala Thomas, terbanyak dibandingkan dengan tim mana pun.

Adapun Halim yang juga pemain spesialis ganda menulis "Congratulations for Indonesia Thomas Cup Team for winning The Thomas Cup 2021" pada Instagram pribadinya. Tulisan tersebut berlatar foto Tim Indonesia juara Piala Thomas 2002 yang ada dia di dalamnya, dipadu foto Tim Thomas 2021.

Dua pemain yang turut memperkuat Tim Thomas 2002, Taufik Hidayat dan Candra Wijaya,  juga kompak mengaku senang untuk sukses yang diraih tim putra Indonesia di Aarhus, Denmark itu.

"Senang dan banyak bersyukur, karena pada beberapa kesempatan terakhir sangat didambakan. Ini membuktikan bahwa bulu tangkis Indonesia tidak stuck. Terbukti hari ini meski banyak kendala," ujar Candra melalui saluran telepon.

Candra bangga dan senang karena Indonesia bisa merebut kembali Piala Thomas setelah 19 tahun luput.

Taufik juga mengaku senang. Bahkan, kata dia, bukan hanya dunia bulu tangkis yang gembira tetapi masyarakat juga ikut merasakan kegembiraan itu.

"Pasti senang lah, dunia bulu tangkis, masyaraka juga," kata Taufik yang pernah merasakan manisnya meraih gelar juara beregu itu.

Dia mengatakan sebenarnya pada beberapa penyelenggaraan sebelumnya Indonesia mempunyai kans untuk juara tetapi gagal.

Terakhir kali Tim Thomas Indonesia mencapai final adalah dalam kejuaraan dunia beregu putra 2010 dan 2016, namun keduanya berakhir dengan medali perak.

Karenanya Taufik menilai inilah saat yang tepat karena selain mempunyai tim yang kuat dengan pemain ganda terbaik di dunia, Skuad Merah Putih mempunyai pemain tunggal yang berpengalaman seperti Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

"Vito (Shesar Hiren Rhustavito) juga bagus karena beberapa kali tampil pada partai penentuan, mentalnya bagus," katanya memuji.

Ditambah lagi, lanjut juara Olimpiade Athena 2004 itu, Tim China kali ini tidak tampil dengan kekuatan penuh. Tidak ada peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dan finalis Olimpiade Tokyo 2020 Chen Long dan tunggal putra peringkat 10 dunia Shi Yu Qi yang kemungkinan absen karena cedera pada pertandingan sebelumnya.

Dalam sektor ganda, China juga tidak menurunkan ganda peringkat empat dunia Li Jin Hui/Liu Yu Chen.

Namun bukan berarti mudah juga bagi Tim Indonesia meraih kemenangan. Meski skor yang diperoleh langsung 3-0, tapi dua laga di antaranya harus dilalui rubber game.

Ucapan selamat juga datang dari Presiden RI Joko Widodo.

"Dari tanah air saya menyampaikan selamat kepada seluruh atlet bulutangkis Indonesia dan para pelatih yang telah berjuang dan mengharumkan nama bangsa di Ceres Arena Aarhus Denmark," tulis Presiden dalam Instagram resminya yang sudah dilihat lebih dari 3 juta kali.

Baca juga: Kemenangan Jojo bawa Indonesia juarai Piala Thomas
 
Tunggal putra Indoensia Indonesia Jonatan Christie (kanan) melakukan selebrasi dengan berteriak seraya mengepalkan kedua tangannya setelah mengalahkan tunggal putra China Li Shifeng dalam babak final Piala Thomas, di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021). Indonesia berhasil merebut Piala Thomas setelah berhasll mengalahkan China di babak final 3-0. ANTARA FOTO/Ritzau Scanpix via Reutters/hp. (Ritzau Scanpix via REUTERS/RITZAU SCANPIX)


Kukuhkan dominasi .....

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021