Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama RI (Kemenag) mengatakan luas lahan di Mina, Arab Saudi, menjadi salah satu tantangan untuk dapat menambahkan kuota jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh.

“Tetapi kita tentu juga perlu mencermati, sesungguhnya persoalan kuota ini ada di mana. Yang sekarang terjadi, kuota itu problem utamanya itu lahan di Mina,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Subhan Cholid dalam media gathering yang diikuti di Jakarta, Senin.

Subhan menuturkan jumlah untuk kuota jamaah haji Indonesia ada sebanyak 221 ribu jamaah, sedangkan total untuk ruang yang berada di Mina memiliki luas sebesar 126.000 meter persegi.

Menurut Subhan, dengan melihat perbandingan jeda ruang dengan jumlah jamaah, satu orang jamaah hanya mendapatkan ruang rata-rata seluas 0,8 meter persegi saja, sehingga akan membuat jamaah berhimpitan satu sama lainnya.

Baca juga: Menkes RI berteman baik dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi

Baca juga: Kemenag siapkan langkah strategi penyelenggaraan haji dan umroh


Minimnya ruang, kata dia, juga menjadi kendala setiap kali Pemerintah Indonesia mengajukan penambahan kuota ke pihak Arab Saudi. Karena hal tersebut seringkali memicu keluhan dan protes dari jamaah yang mengikuti ibadah akibat tempat yang terlalu sempit.

“Itu saja keluhan dan juga protes jamaah kita di sana, karena dia merasa tidak sama. Di Mina itu, sering sekali disampaikan Pemerintah Arab Saudi kepada kita, ketika kita mengajukan tambahan kuota,” kata dia.

Untuk mengantisipasi sempitnya ruang antarjamaah Indonesia, Arab Saudi sampai berupaya mengambil sebagian jeda jarak yang ada di Muzdalifah guna memberikan ruang lebih pada para jamaah.

“Upaya-upaya ini, sedang diupayakan Arab Saudi untuk menambahkan ruang di Mina agar upaya menuju target 2030 dengan 5 juta jamaah haji Indonesia bisa berhasil,” ucap Subhan.

Terakhir dia berharap, pandemi COVID-19 dapat segera berakhir sehingga para jamaah dapat menjalankan ibadah haji dan umroh dengan normal kembali.

“Insyaallah pendemi segera berlalu dan segara normal kembali, sehingga (jamaah) bisa berhaji kembali,” kata Subhan.*

Baca juga: BPKH pastikan dana haji dikelola dengan aman dan transparan

Baca juga: Bank Aladin Syariah-BPKH kolaborasi dorong digitalisasi pelayanan haji


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021