Jakarta (ANTARA) - Sejumlah desainer muda dari berbagai wilayah di Indonesia berhasil mendapatkan piala di ajang Tama Fashion Design Competition 2021, yang diadakan oleh PT. Multi Sandang Tamajaya berkolaborasi dengan Brand Dust dan Brand Geela.

Tama Fashion Design Competition (TFDC) 2021 tahun ini mengusung sebuah tema yaitu “Dare To Create Ready To Wear”.

Baca juga: Justice Indonesia perkenalkan komunitas "Heart of Justice"

"Event ini kita harapkan dapat melahirkan fashion designer lokal yang kreatif dan inovatif yang dapat memberikan kontribusi positif dan segar dalam membangkitkan semangat dunia fashion di tengah pandemi COVID-19," kata Direktur Utama PT. Multi Sandang Tamajaya, Suradi Hanam, dalam keterangannya, Selasa.

"Selain itu acara ini juga diadakan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah khususnya program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fashion dunia," imbuhnya.

Sementara itu, TFDC 2021 diikuti oleh 357 peserta dari berbagai daerah dan kota besar dari seluruh Indonesia seperti Aceh, Jakarta, Bandung, Medan, Gorontalo, Bali, hingga beberapa kota dan kabupaten di Kalimantan seperti Kota Banjarmasin dan Kabupaten Berau. Acara diadakan secara daring.

Dalam kompetisi ini, para peserta membuat model busana bertemakan ready to wear dengan beberapa segmentasi busana seperti modest, casual dan unisex.

Konsep ready to wear atau dalam bahasa Prancis pret-a-porter ini adalah sebuah istilah yang digunakan oleh para desainer untuk menamakan busana mereka yang bisa langsung dibeli dan dipakai dengan mudah tanpa harus melakukan pengukuran badan dan memesan desainnya terlebih dahulu.

Konsep ini dapat dengan mudah untuk di produksi secara massal oleh para brand fashion, namun kebanyakan item fashion dengan konsep ready to wear ini memiliki model yang sederhana dan cenderung monoton.

Baca juga: Rumah Kito-Jambi Fashion Society dukung industri fashion Jambi
Kolase pemenang-pemenang dari TFDC 2021. (ANTARA/HO)

Di sisi lain, kompetisi ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu penyaringan dari 357 peserta kemudian dipilih 20 finalis.

Setelah itu para finalis masuk ke tahap realisasi karya dengan bahan yang telah disediakan.

Para finalis kemudian melakukan tahap wawancara dan presentasi karya kepada para juri secara daring.

Adapun para pemenang kompetisi ini yaitu Khansa Khairunnisa (Telkom University Bandung) sebagai juara pertama, diikuti oleh Alif Permana Wijaya (Arva Fashion School Surabaya) di tempat kedua, dan Rahma Safira (Esmod, Jakarta) sebagai juara ketiga.

Sementara, Karen Christy (Lasalle Jakarta) berhasil menjadi favorit juri, dan Bima Wijaksana & Bianca Benita menjadi favorit media sosial.


Baca juga: Upaya ISEF 2021 jadikan Indonesia pusat pengembangan fashion muslim

Baca juga: Fashion berkelanjutan bukan tren tapi keharusan

Baca juga: Re:Style, fesyen berkelanjutan dari limbah mobil

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021