TEI tahun ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan lebih melalui konsep katalog digital atau 'e-catalog'
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan Miftah Farid menyampaikan ajang Trade Expo Indonesia Digital Exibition Ke-36 pada 21 Oktober-4 November 2021 menjadi peluang untuk menghidupkan kembali kontribusi Indonesia di perdagangan dunia.

"Dengan mengangkat tema 'Reviving Global Trade', dapat dikatakan bahwa TEI tahun ini kita akan menghidupkan kembali, kita akan berkontribusi pada hidupnya kembali perdagangan global yang sempat mengalami kelesuan akibat pandemi COVID-19," katanya saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, Miftah menyebut Kementerian Perdagangan akan melakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan kualitas agar TEI tahun ini dapat terselenggara secara maksimal.

Di antaranya, TEI tahun ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan lebih melalui konsep katalog digital atau e-catalog, yang mana hal tersebut dipelajari dari negara lain yang menggelar pameran serupa, di antaranya Jerman dan Uni Emirat Arab.

"Kita belajar dari Jerman, Uni Emirat Arab, bagaimana mereka menyelenggarakan pameran secara efektif di tengah pandemi COVID-19," ujar Miftah.

Kedua, penyelenggara melakukan penyempurnaan fitur-fitur pada platform TEI, sehingga situs TEI dapat lebih mudah digunakan dengan hanya membutuhkan bandwidth yang kecil.

"Mudah-mudahan dengan begitu pameran TEI yang berskala internasional ini akan bisa menjangkau impact yang lebih luas," tukas Miftah.

Selanjutnya, terdapat hal baru dari segi penyelenggaraan forum dalam TEI Ke-36, yakni terdapat dua forum dagang baru yaitu forum dagang dengan menghadirkan Menteri Perdagangan Singapura dan Filipina sebagai negara mitra dagang RI.

Selanjutnya, forum dagang halal atau halal trade forum sebagai upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dan fesyen mulim dunia.

Selain dua forum tersebut, TEI juga menghadirkan trade forum investment yang akan dilaksanakan pada 21 Oktober 2021, atau pada hari yang sama dengan seremoni pembukaan TEI.

"Ada juga bisnis forum yang akan digelar 25 Oktober-4 November 2021 yang akan membahas isu teknis perdagangan, digital trade, aktivasi perdagangan dengan Kanada dan lainnya," ujar Miftah.

Hal lain yang juga akan ditunggu adalah business conselling, yang menjadi forum konsultasi untuk para calon eksportir dan importir.

Sebagaimana pergelaran sebelumnya, TEI tahun ini juga akan memberikan penganugerahan Primaniyarta dan Primaduta bagi eksportir yang paling berprestasi dan buyers yang paling loyal terhadap produk Indonesia.

Miftah menambahkan, perhelatan TEI untuk online interaktif akan digelar pada 21 Oktober-4 November 2021. Sementara untuk showcase berlangsung hingga 20 Desember 2021.

Ia berharap TEI kali ini dapat mencapai target 500.000 pengunjung dengan transaksi 1,5 miliar dolar AS. Hingga 18 Oktober 2021, terdaftar 2.200 lebih buyer dari 101 negara, yang mana sebagian besar meminati produk rempah, teh, kopi, kakao, dan tekstil Indonesia.

Baca juga: Mendag bidik nilai transaksi TEI ke-36 capai 1,5 miliar dolar AS
Baca juga: Mendag luncurkan Trade Expo Indonesia
Baca juga: TEI Virtual Exibition hasilkan komitmen investasi 110 juta dolar AS


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021