Jakarta (ANTARA) - Pagelaran World Superbike (WSBK) dan MotoGP seri Indonesia di Mandalika International Street Circuit di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, bisa mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia, khususnya di NTB.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Strategi, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN yang bergerak dalam bidang pariwisata, Nughda Achadie, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

"Kami percaya, kesuksesan dalam penyelenggaraan event ini akan memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian serta mempercepat pemulihan pariwisata di Indonesia dan NTB di masa adaptasi kebiasaan baru ini," katanya.

Baca juga: Menkominfo pastikan sirkuit MotoGP Mandalika diperkuat jaringan 4G

Berdasarkan perhitungan yang telah ITDC lakukan, multiplier effect yang akan diperoleh antara lain, nilai ekonomi yang dibangkitkan dari satu saja event dari WSBK maupun MotoGP mencapai tidak kurang dari Rp500 miliar.

Lebih lanjut, Nughda memaparkan bahwa kegiatan WSBK dan MotoGP juga melibatkan kurang lebih 7.945 orang tenaga kerja serta dapat meningkatkan kunjungan pariwisata ke Lombok hingga 19 persen.

"Tenaga kerja pada event tersebut sebesar paling tidak 7.945 orang. Belum lagi peningkatan produk UMKM dengan menambahkan tenaga kerja sebanyak paling tidak 3.000 orang. Yang tidak kalah penting juga ini dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Lombok hingga 19 persen dan country branding bagi Indonesia," ujarnya.

Protokol kesehatan

Terkait dengan diselenggarakannya kedua kegiatan besar tersebut, Vice President Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Cahyadi Wanda menjelaskan bahwa pihaknya akan memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh tim, pembalap, maupun penonton yang hadir.

"Pasti akan ada karantina. Namun, saat ini kami sedang terus berkoordinasi intensif dengan Kemenkes dan juga Satgas COVID-19 tentang durasi karantina," kata Cahyadi.

Baca juga: Menkominfo: Jaringan internet Labuan Bajo-Mandalika telah terpasang

Lebih lanjut, Cahyadi menjelaskan bahwa seluruh tim maupun pembalap yang hadir dari luar negeri akan melakukan tes PCR (polymerase chain reaction) sebelum berangkat ke Lombok.

"Yang paling penting adalah kami menerapkan standar yang sudah diterapkan, yaitu ketika mereka datang akan langsung dilakukan PCR test, lalu mereka akan masuk ke dalam karantina sebelum mereka dapat bisa terbang ke Lombok," ujar Cahyadi menjelaskan.

"Di Lombok pun mereka akan kembali menjalankan proses PCR lagi. Di sana nanti kita sudah siapkan berbagai skenario. Apabila positif maupun negatif, berbagai skenario telah ditetapkan. Bahkan kita sudah menyiapkan ruang isolasi," lanjutnya.

Tak hanya itu, Cahyadi mengatakan bahwa protokol lain yang akan dilakukan adalah seluruh penonton yang hadir wajib sudah melakukan vaksin dua kali serta wajib memiliki aplikasi PeduliLindungi.

"Nanti tidak akan ada kendaraan pribadi yang bisa masuk. Kita akan menyediakan dua pos. Di sini kita akan memverifikasi semua datanya, PeduliLindunginya, hasil swab mereka," katanya. Setelah sudah mendapatkan clearance, mereka akan mendapatkan gelang. Gelang ini warnanya akan sama dengan bus yang akan mengantar mereka ke venue atau kawasan sirkuit.

Baca juga: Pemerintah pastikan World Superbike Mandalika terapkan prokes ketat

Baca juga: Pembangunan infrastruktur TIK Mandalika jadi fokus pemerintah

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021