Jakarta (ANTARA) - Gigi terdiri dari tiga lapisan berbeda mulai dari enamel atau email yakni lapisan terluar, dentin berada di tengah dan lapisan terdalam yakni pulpa. Di antara ketiganya, dentin yang memberi warna pada gigi.

Pada kebanyakan orang, dentin berwarna kuning pucat tetapi ada juga yang berwarna merah atau kuning, dan itu adalah normal. Lapisan enamel biasanya cukup jernih namun memiliki kekuatan untuk memengaruhi penampilan gigi.

Untuk orang dengan enamel yang lebih tebal, gigi bisa terlihat tak begitu kuning karena dentin tidak begitu mudah menembus enamel. Warna yang terlihat seringkali lebih banyak dari ketebalan email daripada warna gigi.

"Setiap orang memiliki ketebalan dan karakteristik email dan dentin berbeda yang dapat mengeluarkan warna berbeda selain hanya putih yang normal," kata dokter gigi di My Mouth, Dr. Sameet Hindocha, seperti dikutip dari Live Science, Rabu.

Baca juga: Tips dokter cegah gigi ngilu

Baca juga: Lima kesalahan yang sering dilakukan saat menyikat gigi


Meskipun mungkin ada variasi warna gigi bahkan sejak usia dini, kebanyakan orang gigi susu tampak lebih putih daripada gigi dewasa mereka.

Dr. Hindocha menjelaskan, gigi susu tampak lebih putih karena email gigi bayi lebih tebal, yang menyembunyikan warna kuning dentin di bawahnya.

Sangat wajar bila seseorang memiliki gigi berwarna kuning dan ini belum tentu pertanda kesehatan mulut yang buruk. Bahkan dengan gaya hidup sehat, seseorang dapat mempengaruhi penampilan gigi dan ketebalan email gigi.

Menurut Hindocha, gigi sering tampak lebih kuning dari waktu ke waktu sebagai bagian dari penuaan.

"Seiring bertambahnya usia, email kita menipis atau rusak yang berarti bagian dalam gigi terlihat lebih banyak, membuat gigi tampak lebih kuning atau lebih creamy," kata dia.

Selain itu, konsumsi makanan dan minuman tertentu seperti teh dan kopi juga dapat berkontribusi terhadap gigi yang menguning.

Jadi, gigi kuning belum tentu pertanda kesehatan mulut yang buruk, meskipun dalam beberapa kasus ini mungkin menandakan enamel telah terkikis dan gigi bisa menjadi lemah.

Sebuah studi di British Dental Journal menunjukkan, beberapa gangguan metabolisme dan penggunaan obat-obatan seperti tetrasiklin berhubungan dengan perubahan warna gigi

Selain itu, pilihan gaya hidup juga dapat mempengaruhi warna gigi kita. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan gigi menjadi kuning dengan cepat. Tar dan nikotin dalam tembakau bertanggung jawab atas efek pewarnaan ini. Selain itu, kopi, cokelat, dan minuman bersoda pun dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi.

Baca juga: Seperti gigi, periksa mata juga harus rutin

Baca juga: Prevalensi gigi karies bertambah saat pandemi COVID-19

Baca juga: Waspada, gigi berlubang pengaruhi kesehatan jantung

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021