Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memamerkan inovasi mereka pada perhelatan Expo 2020 Dubai di Uni Emirat Arab.

"Expo 2020 Dubai merupakan perhelatan kelas dunia yang diadakan setiap lima tahun sekali. Melalui kesempatan ini, Indonesia dapat memperkenalkan potensi pariwisata, menjalin kerja sama perdagangan internasional, dan menarik investasi dari penjuru dunia," kata Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia, Didi Sumedi, dalam siaran pers, Rabu.

"Setiap minggunya berbagai Kementerian, Lembaga, dan Pemda akan hadir untuk mengadakan forum bisnis untuk lebih jauh mengenalkan potensi Indonesia kepada dunia," kata Didi Sumedi.

BRIN memperkenalkan inovasi satelit mini, berukuran kurang dari 1 meter yang bisa berfungsi selayaknya satelit pada umumnya di Paviliun Indonesia pada 15-21 Oktober.

Satelit bernama Lapan A4 dan Lapan A5 ditargetkan bisa mengorbit pada 2023. Satelit Lapan A4 dapat digunakan untuk mengembangkan sistem keamanan kelautan dan pelacakan jalur kapal sehingga bisa mengurangi kecelakaan antarkapal.

Satelit Lapan A5 akan digunakan untuk mitigasi becana di daerah rawan, terutama untuk mendeteksi potensi tsunami.

"Satelit Lapan A4 dan Lapan A5 merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengutamakan riset dan inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Seperti yang kita ketahui bersama, sekitar 71 persen kawasan indonesia adalah lautan, dan dengan adanya satelit-satelit ini, kita bisa menjaga keamanan laut dan menyelamatkan banyak orang dengan adanya mitigasi bencana," kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko.

Pengujung Paviliun Indonesia bisa melihat replika satelit dalam ukuran asli, 1:1, dan beberapa replika pesawat udara nirawak (PUNA).

Pesawat udara nirawak yang dipamerkan terdiri dari dua jenis, yaitu PUNA Alap-alap yang bisa menempuh jarak terbang hingga 100 kilometer, digunakan untuk pemetaan dan pemantauan wilayah.

Kedua adalah nejis pesawat PUNA Elang Hitam dengan kemampuan terbang sejauh 250 kilometer, digunakan untuk pengintaian, kegiatan intelijen dan bisa dipersenjatai.

BPDPKS yang juga hadir di Paviliun Indonesia minggu ini, mengadakan forum bisnis, penawaran investasi dan kegiatan interaktif.

"Pemerintah Indonesia telah memposisikan perkebunan kelapa sawit sebagai bagian penting dalam komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kami menyambut berita baik tersebut karena hal itu sejalan dengan semangat BPDPKS dalam menciptakan masa depan Indonesia dan dunia yang lebih baik," kata Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Eddy Abdurrahman.

BPDPKS jgua menargetkan kesempatan ekspor produk kelapa sawit dan turunannya ke negara lain, khususnya di kawasan teluk (gulf country).

Langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan diadakannya partnership agreement antara PT Danu Arundaya Rajaswa Ulung dan House of Indonesia di Dubai yang akan memfasilitasi kegiatan marketing produk kelapa sawit dan turunannya.

Perjanjian ini juga merupakan langkah nyata BPDPKS dalam merespon Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) yang baru saja dilakukan pada awal bulan lalu di Bogor, Jawa Barat.

Indonesia berpartisipasi di Expo 2020 Dubai, mengadakan kegiatan di Paviliun Indonesia hingga enam bulan ke depan untuk memperkenalkan beragam potensi di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata.

Partisipasi Indonesia di Expo 2020 Dubai merupakan salah satu upaya pemerintah yang bersinergi dengan lembaga-lembaga dan pelaku industri dalam memamerkan keunggulan dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia kepada dunia.

Baca juga: Antusias besar, Paviliun Indonesia di Dubai dikunjungi 50 ribu orang

Baca juga: Astra dukung Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai

Baca juga: Terbangkan asa gemah ripah loh jinawi di kancah dunia lewat Expo Dubai

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021