Jakarta (ANTARA) - Platform digital rantai pasok distribusi Borong hadir di Indonesia menawarkan penyederhanaan proses bisnis melalui digitalisasi distribusi. 

"Borong memberikan platform yang tidak hanya mensimplifikasi proses, tapi juga memastikan semua fungsi di atas terintegrasi dalam satu platform, termasuk kustomisasi treatment terhadap pelanggan. Dengan demikian, perusahaan bisa berkembang secara eksponensial karena order bisa datang dari salesman maupun via platform Borong," kata Ronald Sipahutar, Country Manager Borong dalam siaran pers pada Rabu.

Ronald mengatakan, ke depan, perusahaan bahkan mampu melakukan proses distribusi walau belum ada cabang di kota tersebut.

Baca juga: Literasi digital kolaborasi pemerintah dengan platform teknologi

Sebagai Software as a Service (SaaS), Borong bisa digunakan oleh berbagai industri untuk mengelola proses supply chain, proses pengadaan (e-procurement), membangun e-commerce sendiri (closed-loop marketplace) hingga mengelola pelanggan nya via fitur CRM untuk meningkatkan customer lifetime value (CLV).

Platform Borong sepenuhnya dikelola oleh perusahaan itu sendiri, sehingga seluruh data yang masuk akan menjadi privasi, termasuk opsi menggunakan domain perusahaan sendiri.

Borong dilengkapi berbagai fitur, mulai dari fitur Multi Payment (Payment Gateway, Term of Payment dan Direct Bank Transfer), Multi Shipping Method (Shipping
Aggregator, Own Fleet dan Setting up Shipping Rate). Kemampuan untuk melakukan Multi Distribution Structure, Promotion Management, hingga kemampuan untuk integrasi ke software ERP terkemuka.

"Dengan segala kemudahan yang ditawarkan, misi Borong adalah membantu para pelaku bisnis berfokus pada pencapaian potensi pertumbuhan perusahaan, penjualan produk lebih cepat, perluasan jangkauan area, dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan––yang pada akhirnya akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kelancaran proses distribusi yang terintegrasi," katanya.

Borong merupakan ekspansi dari Dropee, sebuah platform yang didirikan di Malaysia dengan transaksi mencapai 200 juta dolar AS per tahun.

Baca juga: Pemerintah siapkan aturan main untuk media digital

Baca juga: Kisah sukses UMKM warung setelah gabung platform digital

Baca juga: UMKM perlu manfaatkan platform digital berdasarkan "trade area"

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021