Selama tujuh hari keikutsertaan Kemenperin, terdapat beberapa rangkaian kegiatan di Paviliun Indonesia yang terdiri dari business forum, rolling exhibition, dan performance
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian akan hadir dan berpartisipasi aktif dalam perhelatan pameran bergengsi tingkat dunia World Expo 2020 Dubai pada 22-28 Oktober 2021 guna mem-branding pencapaian industri nasional lewat Making Indonesia 4 0.

Expo 2020 Dubai merupakan World Expo Ke-34 yang dilaksanakan selama enam bulan pada 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022.

"Expo 2020 Dubai merupakan expo pertama yang diadakan di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan (MEASA) dan pertama dilakukan oleh negara Arab. Indonesia telah hadir di ajang World Expo sejak New York Fair 1964 dan terakhir di World Expo 2005 Aichi Jepang, World Expo 2010 Shanghai China, dan World Expo Milano 2015 Italia," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko SA Cahyanto di Jakarta, Rabu.

Keikutsertaan Indonesia pada Expo 2020 Dubai disampaikan secara resmi oleh Presiden RI kepada Wakil Presiden dan Perdana Menteri UAE pada 1 September 2016.

Expo 2020 Dubai, yang mengangkat tema "Connecting Minds, Creating the Future", mengusung tiga subtema yakni "Opportunity", "Mobility", dan "Sustainability".

Pameran ini menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 25 juta orang dari seluruh dunia dengan 190 negara yang telah menyatakan konfirmasinya untuk berpartisipasi, termasuk Indonesia.

Adapun kehadiran Indonesia pada Expo 2020 Dubai mengangkat tema "Creating the Future, from Indonesia to the World", yang diharapkan dapat menjadi peluang untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia dan meningkatkan ekspor Indonesia secara keseluruhan, khususnya ekspor produk nonmigas.

"Kemenperin berpartisipasi aktif pada ajang Expo 2020 Dubai dalam rangka pengembangan industri nasional melalui branding Indonesia sebagai negara yang sedang melakukan transformasi ekonomi dan industri melalui implementasi industri 4.0. Hal ini sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, yang menargetkan Indonesia sebagai tempat tujuan investasi melalui kesiapan kawasan industri, serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat industri halal dunia," kata Eko.

Selama tujuh hari keikutsertaan Kemenperin, terdapat beberapa rangkaian kegiatan di Paviliun Indonesia yang terdiri dari business forum, rolling exhibition, dan performance.

"Business forum yang diadakan oleh Kementerian Perindustrian akan menampilkan narasumber dari kalangan pemerintah dan pelaku industri Making Indonesia 4.0, kawasan industri, dan industri halal," lanjut Eko.

Kegiatan business forum akan dilaksanakan secara hybrid dan terdiri dari sesi pleno yang kemudian akan dilanjutkan dengan sesi one on one meeting. Rolling exhibition akan menampilkan produk unggulan industri halal dengan kriteria produk yang telah ditetapkan, yaitu memiliki kesiapan ekspor, keunikan konsep, sertifikat halal, kualitas dan narasi yang kuat (story behind), serta promosi kawasan industri.

"Pada kegiatan performance, Kementerian Perindustrian akan menampilkan berbagai tayangan digital dengan tema Making Indonesia 4.0. Selain itu, Kementerian Perindustrian juga bekerja sama dengan Bank Indonesia akan menghadirkan kegiatan fashion show dalam rangka Sharia Economic Festival-Bank Indonesia (ISEF BI) yang secara offline diselenggarakan di Jakarta Convention Center. Kegiatan tersebut akan di-relay dan ditampilkan pada layar LED yang bertempat di Indoor Stage Paviliun Indonesia," kata Dirjen KPAII.

Baca juga: Antusias besar, Paviliun Indonesia di Dubai dikunjungi 50 ribu orang
Baca juga: Kemenperin tempa SDM industri agar berwawasan lingkungan
Baca juga: Kemenperin pacu daya saing IKM kerajinan, guna menembus pasar ekspor

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021