Jakarta (ANTARA) - Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pembayaran secara nirsentuh (cashless) memudahkan penjual dan pembeli, tak terkecuali transaksi di pasar tradisional.

Gibran mengatakan, pemerintah kota Surakarta juga tengah mencanangkan pasar tradisional untuk beralih ke platform digital, guna mempercepat upaya digitalisasi ini.

"Sudah ada 44 pasar tradisional yang kami siapkan untuk on boarding termasuk diantaranya Pasar Legi dan Purwasari. Kami akan melakukan edukasi terhadap penjual dan juga pembeli agar terbiasa dengan situasi sekarang," kata Gibran dalam jumpa pers secara virtual, Kamis.

"Pandemi memaksa kita sebagai pembeli dan penjual untuk lebih melek digital. Mari kita beri dukungan untuk para UMKM di Indonesia," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, putra dari Presiden Joko Widodo itu mengatakan, pembayaran tanpa kontak fisik tersebut memiliki dampak yang baik bagi para penjual di pasar tradisional; mulai dari tidak perlu repot mencari uang kembalian buat pembeli, hingga pencairan pendapatan yang lebih mudah dan cepat.

"Di masa pandemi ini, brand besar bisa sustain (bertahan), namun, kami ingin UMKM kita bangkit dan berproses setelah pandemi. Ini diperlukan kolaborasi (antarpihak)," kata Gibran.

"Dukungan dari swasta juga luar biasa untuk UMKM agar bisa on boarding, sehingga kita tidak perlu capai-capai datang ke pasar untuk mendapatkan buah segar dan es dawet, dan tidak perlu repot bawa cash ketika ke pasar, dan UMKM sangat terbantu dengan hal ini," imbuhnya.

Di sisi lain, kota Surakarta berhasil menempati peringkat 7 nasional dalam Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI).

Pemerintah daerah dan pusat pun bekerja sama dengan pihak swasta seperti perusahaan teknologi Grab dan OVO untuk memperluas pemanfaatan teknologi untuk transaksi online, baik dari sektor ritel maupun pemerintah.

Percepatan dan perluasan digitalisasi daerah ini pun dilakukan melalui tiga elemen besar. Pertama adalah digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha.

Lebih lanjut, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan mendukung Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Sementara itu, Digitalisasi Pasar di Solo saat ini terdiri dari empat zona pasar dan UMKM Solo, yaitu Pasar Gede, Pasar Nusukan - Pasar Gilingan, Pasar Jongke - Pasar Kembang, dan Pasar Kliwon.

Baca juga: Gibran enggan tanggapi polemik internal PDIP terkait isu capres

Baca juga: Gibran: Kantor Shopee Solo ciptakan peluang kerja bagi warga Solo

Baca juga: "Galang", film musik baru dari sutradara peraih Piala Citra

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021