Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Muhammad Yusrizki, mengajak perusahaan-perusahaan swasta nasional untuk mendeklarasikan komitmen berkontribusi mewujudkan emisi nol bersih dengan menjadi bagian dari Net Zero Hub.

“Hari ini Kadin ingin mengajak lebih banyak lagi perusahaan swasta untuk membangun journey-nya menjadi net zero companies,” kata Yusrizki saat menghadiri acara “Road to COP26 Indonesian Pathway for Net Zero Emission – Energy Transition” di Jakarta, Kamis.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan peta jalan transisi energi periode 2021 hingga 2060 untuk mencapai target emisi nol bersih atau net zero emission. Untuk mendorong upaya tersebut, kata Yusrizki, sektor swasta di Indonesia seharusnya dapat turut berkontribusi secara nyata.

Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah akan buat kebijakan nilai ekonomi karbon

Oleh sebab itu, Kadin membuat sebuah inisiatif Net Zero Hub sebagai wadah seluruh sektor swasta yang ingin menyusun peta perjalanan untuk menjadi net zero companies.

“Kami akan membuat Kadin Net Zero Hub, itu adalah menjadi tempat bersama untuk berbagi insight (wawasan), informasi, knowledge (pengetahuan), resources (sumber daya), dan tools (alat), untuk perusahaan-perusahaan bahkan UMKM yang ingin menjadi net zero company. Dan ini kita hubungkan dengan para enablers (seseorang atau perusahaan yang membuat suatu hal menjadi mungkin),” ujarnya.

Yusrizki menyebutkan saat ini telah ada tiga perusahaan swasta yang tergabung dalam Net Zero Hub, yakni Indika Energy, Gojek, dan APRIL. Indika telah menetapkan target emisi nol karbon bersih pada tahun 2050, sementara Gojek dan APRIL menargetkan pada 2030.

“Yang kami harapkan bukan hanya yang dipelopori Indika hari ini, kemudian Gojek juga sudah 2030, APRIL 2030 juga. Besok, lusa, minggu depan, makin banyak perusahaan lagi untuk deklarasi,” katanya.

Baca juga: Pemerintah komitmen turunkan emisi karbon transportasi udara

Yusrizki mengatakan pihaknya akan mengajak perusahaan-perusahaan lain untuk bersama-sama membangun perjalanan menuju emisi nol bersih, mulai dari audit inventarisasi karbon, mengeset target, hingga membangun inisiatif konkret.

“Kami berharap kalau dimulai dengan perusahaan besar, nanti akan muncul critical mass, nanti diikuti lagi dengan medium bahkan UMKM sehingga seluruh ekosistem ini bergerak menuju net zero companies. Kami berharap dengan inovasi-inovasi ini, maka net zero menjadi sebuah gerakan membangun industri membangun bisnis model baru,” ujarnya.

Ia mengatakan sebetulnya tidak sulit untuk mewujudkan perusahaan emisi nol bersih, gerakannya dapat dimulai dari pengurangan emisi pada setiap scope (lingkup). Scope pertama, yakni emisi langsung yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Scope kedua, emisi tidak langsung yang masih berada dalam kendali perusahaan, misalnya dari pembelian listrik. Serta scope ketiga, terkait dengan semua emisi tidak langsung yang berasal dari luar aktivitas perusahaan.

“Ini yang bisa dilakukan untuk membangun journey menjadi net zero companies. Dan Kadin ingin proaktif untuk membangun gerakan ini sehingga semakin banyak perusahaan yang akan menjadi net zero companies,” pungkasnya.

Baca juga: Kadin ungkap tantangan ekonomi dari produktivitas hingga ekosistem

Baca juga: Kadin optimis RI jadi produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021