"Jembatan Sei Alalak yang diresmikan Presiden hari ini jadi bukti beliau responsif dan saya kira kita semua rakyat Kalimantan Selatan sangat berterima kasih," ucap dia di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, kehadiran Presiden juga menunjukkan keberpihakan kepala negara kepada masyarakat Kalsel dengan mau menyempatkan waktu hadir secara langsung meresmikan infrastruktur penting pendukung aktivitas perekonomian di Pulau Kalimantan.
"Apalagi sebelumnya Presiden juga telah merespon keinginan masyarakat untuk segera membuka jembatan," tutur wakil rakyat Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan I itu.
Kehadiran Jembatan Sei Alalak sepanjang 800 meter berbentuk unik melengkung itupun kini tak hanya sebagai sarana konektivitas masyarakat antar daerah tetapi jadi destinasi wisata baru di Kalsel.
Hal itu dinilai Rifqi masyarakat Kalsel masih sangat kekurangan tempat-tempat yang menurut warga menarik dari sisi infrastruktur untuk dijadikan obyek wisata.
"Maka dari itu, penataan kota dan pembaharuan infrastruktur di Kalsel adalah agenda utama kita agar daerah ini bisa terus berkembang," jelasnya.
Rifqi membeberkan pula rencana pembangunan Jembatan Barito 2 di Kabupaten Barito Kuala untuk membuka konektivitas dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang menghubungkan Batola, Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.
"Kami sudah berbincang dengan menteri untuk membuat master plan Jembatan Barito 2 di Desa Pantang Baru, Kecamatan Tabukan yang nantinya juga terhubung dengan Desa Muara Dadahup di Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalteng," ujarnya.
Baca juga: Presiden resmikan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin
Baca juga: Akademisi: Jembatan Sei Alalak dukung ibu kota baru
Baca juga: Jembatan Sei Alalak menjadi jembatan melengkung pertama di Indonesia
Pewarta: Firman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021