Jakarta (ANTARA) - Kementerian ESDM mencatat total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia telah mencapai 73.688 MW hingga kuartal III 2021 atau meningkat 347 MW dibandingkan kuartal II sebesar 73.341 MW.

"Total kapasitas yang terinstall sampai September lalu, kita sudah punya kapasitas hampir 74 gigawatt atau tepatnya 73.688 megawatt," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana di Jakarta, Kamis.

Pada Juni 2021, kapasitas pembangkit hanya berjumlah 73.3 gigawatt

Berdasarkan jenis pembangkit, PLTU batu bara masih mendominasi dengan kapasitas 36.975 MW atau sekitar 50 persen dari total pembangkit. Kemudian, disusul PLTGU sebesar 12.412 MW atau 17 persen, PLTA/M/MH sebesar 6.400 MW atau setara 9,0 persen, PLTD sebesar 4.968 MW atau setara 7,0 persen, PLTP sebesar 2.188 MW setara 3,0 persen, PLT EBT lainnya sebesar 2.066 setara 3,0 persen.

Adapun berdasarkan bauran energi, bahan bakar batu bara masih mendominasi hingga 65,64 persen, gas sebesar 17,90 persen, panas bumi sebesar 5,61 persrn, air sebesar 6,67 persen, bahan bakar minyak dan nabati sebesar 3,76 persen, biomassa sebesar 0,20 persen, dan energi baru terbarukan lainnya termasuk surya sebesar 0,22 persen.


Baca juga: Hingga Juni 2020, Menteri ESDM sebut kapasitas pembangkit capai 71 GW
 

Jumlah pelanggan listrik telah mencapai 81,22 juta pelanggan atau setara 102,6 persen dari target 2021 sebanyak 79,18 juta pelanggan. Sementara realisasi tahun lalu tercatat sebanyak 78,66 juta pelanggan.

Kementerian ESDM mencatat angka konsumsi listrik per kapita di Indonesia telah mencapai 1.109 kilowatt jam (kWh) sampai September 2021 atau sebesar 92,2 persen dari target yang ditetapkan tahun ini sebesar 1.204 kWh per kapita.

Dalam upaya meningkatkan konsumsi listrik, pemerintah telah menyusun strategi untuk menciptakan permintaan baru dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik dan kompor listrik.


Baca juga: Kementerian ESDM targetkan 2021 kapasitas pembangkit EBT tambah 978 MW


Pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) menjadi salah satu upaya pemerintah menarik minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.

Di sisi lain, pemerintah berencana mengekspor listrik dari pasokan yang berlebih ke negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura melalui program ASEAN Power Grid.


Baca juga: Pemerintah ingin bangun pembangkit 10.000 MW per tahun

Baca juga: Kapasitas pembangkit listrik tenaga angin Sidrap ditingkatkanp


Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021