Kiat untuk menjaga protokol kesehatan jangan sampai kendur karena berisiko penularan COVID-19 yang lebih dahsyat pada gelombang berikut
Kupang (ANTARA) - Pandemi COVID-19 belum juga berakhir sehingga berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengatasinya.

Salah satu upaya yang semakin gencar itu, berupa vaksinasi kepada masyarakat. Vaksinasi bermanfaat penting mewujudkan kekebalan komunal dari penularan virus corona baru dan menekan peningkatan kasus konfirmasi COVID-19.

Pemberian vaksinasi COVID-19 ke masyarakat dilakukan Pemerintah Kota Kupang hingga kelurahan-kelurahan dengan hasil yang cukup gemilang. Capaian vaksinasi COVID-19 di daerah itu, termasuk tertinggi di antara 22 kabupaten/kota di NTT.

Hingga Kamis (21/10), vaksinasi dosis pertama mencapai 81,37 persen atau 271.437 orang dari total 333.628 sasaran, sedangkan dosis kedua 53,02 persen atau 176.453 warga.

Tingginya capaian vaksinasi di ibu kota Provinsi NTT membuat Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore bernapas lega.  Target pemerintah untuk capaian vaksinasi 80 persen pada akhir Oktober 2021 sudah terlampaui.

Ia menilai kebersamaan semua pihak yang secara bergotong royong melakukan vaksinasi massal menjadi kunci sukses tingginya capaian vaksinasi di kota itu.

"Semangat kebersamaan semua pihak menjadi kunci sukses sehingga capaian vaksinasi di Kota Kupang mampu menembus 81,37 persen, tertinggi di NTT," katanya.

Menurut dia, kerja sama berbagai pihak dalam vaksinasi itu salah satu bukti untuk keberhasilan mengatasi pandemi COVID-19.

"TNI dan kepolisian juga turun gunung melakukan vaksinasi sehingga kasus COVID-19 di Kota Kupang yang menjadi episentrum penularan COVID-19 di NTT berangsur-angsur mulai menurun, sehingga laju peningkatan kasus bisa dikendalikan," katanya.

Pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat solusi yang dianggap paling ampuh untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus corona. Buktinya, semakin menurun kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Kupang.

Masyarakat yang sebelumnya enggan mengikuti vaksinasi, saat ini mulai setuju terhadap anjuran pemerintah untuk mereka menjalani vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Capaian vaksinasi COVID-19 di NTT capai 24,97 persen

Pemberian vaksin sebagai penting, bukan hanya untuk melindungi masyarakat dari paparan COVID-19 namun juga mempercepat pemulihan kondisi sosial dan ekonomi warga dari dampak pandemi selama 1,8 tahun terakhir ini.

Ia menjelaskan vaksinasi membuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri atau virus penyebab infeksi yang bisa berdampak pada kematian itu.

Tujuan yang ingin dicapai melalui vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat setempat, yaitu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat virus corona.

"Melalui vaksinasi COVID-19 dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat COVID-19," kata dia.

Pemerintah Kota Kupang terus melakukan berbagai upaya mempercepat vaksinasi COVID-19 untuk mendorong terbentuknya kekebalan komunal.

Vaksinasi COVID-19 memang dapat membawa banyak manfaat positif, antara lain melindungi masyarakat dari infeksi virus corona dan semakin menurunkan kasus COVID-19.

Dinas Kesehatan Kota Kupang menyebutkan kasus terkonfirmasi COVID-19 di daerah ini terus mengalami penurunan hingga tersisa 60 kasus pada Kamis (21/10).

Kasus positif COVID-19 di Kota Kupang mencapai 15.340 orang terdiri atas 14.951 orang dinyatakan sembuh, 329 orang meninggal dunia, dan hingga saat ini 60 orang dalam perawatan medis.

"Apabila dilihat dari data kasus COVID-19 di Kota Kupang, sudah mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan pada Agustus hingga awal September 2021," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr. Retnowati.

Kasus terkonfirmasi COVID-19 sudah di bawah 20 kasus dalam sepekan terakhir dan tidak ada kasus kematian akibat COVID-19 sejak semakin banyak warga melakukan vaksinasi COVID-19.

"Apabila dilihat dari kasus COVID-19 maka Kota Kupang sudah dalam status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 1 karena tidak ditemukan lagi kasus kematian karena paparan virus COVID-19. Bahkan, kasus aktif COVID-19 juga terus menurun," katanya.

Terjadinya penurunan kasus COVID-19, tidak terlepas dari kerja keras pemerintah dan para tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah memberikan pelayanan vaksinasi sehingga semakin banyak warga Kota Kupang mendapat vaksin.

Baca juga: Kasal tinjau vaksinasi bagi masyarakat maritim di Kupang

Tingginya capaian vaksinasi, juga karena kerja sama yang mantap, antara lain Pemerintah Kota Kupang, Pemprov NTT, unsur TNI/Polri, semua puskesmas, rumah sakit di Kota Kupang, perbankan, organisasi profesi, dan partai politik. Berbagai kalangan di daerah itu terus mendukung pelaksanaan vaksinasi bagi warga Kota Kupang.

Pencegahan penyebaran COVID-19 terus dilakukan sekalipun semakin banyak warga Kota Kupang menerima suntikan vaksin COVID-19.

Warga Kota Kupang dianjurkan untuk tetap menjaga kesehatan, berolahraga secara rutin, menjaga stamina, dan menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam berbagai aktivitas.

"Penerapan protokol kesehatan sangatlah penting sekalipun sudah mendapat vaksinasi COVID-19 guna mencegah paparan virus corona dengan menggunakan masker, membatasi mobilitas, menjaga jarak dan mencuci tangan dan menghindari kerumunan. Walaupun telah mendapat vaksin COVID-19 potensi untuk terpapar COVID-19 sangat besar apabila tidak taat protokol kesehatan," kata Retnowati.
Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man (kanan) melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan di Pasar Kasih Naikoten, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Benny Jahang)


Lengah

Penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19, nampaknya membuat warga Kota Kupang menjadi lengah dan tidak lagi taat terhadap protokol kesehatan sebagaimana sudah ditentukan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.

Penerapan protokol kesehatan pada tempat-tempat umum, seperti pasar dan tempat-tempat wisata, mulai terlihat longgar, terlihat dengan banyak warga tidak menggunakan masker.

Ahli epidemiologi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr. Pius Weraman menilai ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan di Kota Kupang rendah.

Penyebaran kasus COVID-19 di Kota Kupang berpeluang meningkat apabila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan 5M, sesuai dengan anjuran pemerintah.

Masyarakat seharusnya tidak terlena oleh tren penurunan kasus COVID-19 dan kebijakan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat saat ini yang sudah PPKM level 2.

"Kiat untuk menjaga protokol kesehatan jangan sampai kendur karena berisiko penularan COVID-19 yang lebih dahsyat pada gelombang berikut," kata dia.

Baca juga: 4.000 mahasiswa di Kota Kupang belum terima vaksin

Apabila masyarakat tidak menaati semua anjuran pemerintah untuk pengendalian COVID-19, hal itu berpotensi terjadinya lonjakan kasus yang justru menyusahkan semua pihak.

Pemerintah Kota Kupang diharapkan tidak lelah mengendalikan mobilitas warga di tengah penurunan kasus COVID-19 karena situasi masih pandemi.

"Jadi mobilitas tetap dengan protokol kesehatan yang ketat, semua pintu masuk harus dijaga ketat, baik udara, laut, dan darat, terutama pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan dengan mengikuti pedoman yang ada," katanya.

Semua satgas hingga tingkat RT/RW dan kelurahan juga berperan penting sebagai kunci sukses pengendalian penularan virus itu, agar tidak lagi terjadi peningkatan kasus.

Mereka juga harus terus mendorong warga yang belum mendapat vaksin COVID-19 untuk segera melakukan vaksinasi, guna melindungi diri dari paparan virus corona.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 harus terus dilakukan sebagai salah satu langkah strategis pemerintah dalam mencegah penyebaran virus itu.

Vaksinasi COVID-19 diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyudahi pandemi yang telah memakan banyak korban jiwa di Kota Kupang itu, serta melumpuhkan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan sosial lainnya.

Baca juga: BEM NTT harapkan bantuan Polda laksanakan vaksinasi di kampus
Baca juga: Kerumunan warga picu kenaikan kasus COVID-19 di Kota Kupang-NTT
Baca juga: AP 1-Lanud El Tari gelar vaksin COVID-19 untuk calon penumpang pesawat

Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021