"Kami belum dapat informasi mengenai kapal yang docking dan rusak dapat berlayar kembali."
Bakauheni (ANTARA News) - Ratusan truk masih memadati Pelabuhan Bakauheni, untuk diseberangkan ke Pelabuhan Merak, Banten.

Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan Bakauheni, Zailis Anas, di Bakauheni, Senin, mengatakan bahwa antrean kendaraan tersebut karena sebagian besar kapal feri atau roll on roll off (ro-ro) yang beroperasi pelabuhan tersebut dalam kondisi rusak dan sebagian lagi dalam perbaikan berkala (docking).

Dari 33 kapal ro-ro yang beroperasi melayani penyeberangan Pelabuhan Bakauheni Merak, kata Zailis, 14 armada diantaranya rusak dan dalam perbaikan berkala sehingga pelayanan penyeberangan tidak dapat dilakukan maksimal.

"Kita hanya memiliki 18 armada yang masih beroperasi sehingga tidak mampu untuk melayani penyeberangan kendaraan secara maksimal," kata dia.

Kapal yang mengalami kerusakan yakni KMP Jatra III, Nusa Setia, Tribuana, Nusa Mulia, Royal Nusantara, Prima Nusantara, Musthika Kencana. Kemudian yang sedang dalam docking yakni Jagantara, Bahuga Jaya, Menggala, Titian Nusantara, Mitra Nusantara, Victorius dan KMP Nusa Agung.

Ia mengaku tidak dapat memastikan kapan kapal tersebut dapat kembali beroperasi untuk mendukung pelayanan penyeberangan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan, karena masing-masing kapal mengalami kerusakan berbeda, baik rusak berat maupun ringan.

"Kami belum dapat informasi mengenai kapal yang docking dan rusak dapat berlayar kembali, bisa hari ini, nanti malam, atau besok, sesuai dengan perbaikan tingkat kerusakannya," kata dia.

Selain itu, jika sebuah kapal akan masuk alur pelayanan maka harus mendapatkan izin laik layar dari administrator pelabuhan terlebih dahulu karena transportasi penyeberangan memiliki tanggung jawab keselamatan penumpang sangat besar.

Dia mengaku, proses manifestasi tetap dilakukan, namun diupayakan secepat mungkin untuk menghindari penumpukan kendaraan yang antre hendak menyeberangkan, selain itu juga mempercepat sandar kapal dari arah Pelabuhan Merak.

Dia memastikan, antrenya kendaraan truk yang terjadi disebabkan karena layanan penyeberang lebih lama karena minimnya kapal feri yang beroperasi, sementara volume kendaraan masih seperti biasa.

Berdasarkan pemantauan, sejumlah kendaraan truk memadati Pelabuhan Bakauheni menunggu diseberangkan menuju Pelabuhan Merak, Banten, namun tidak terjadi penumpukan parah seperti sepekan sebelumnya.

Berdasarkan data dari sebanyak 33 armada yang beroperasi di Pelabuhan Bakauheni sebagian besar merupakan kapal tua yang berasal dari luar negeri dengan tahun pembuatan antara tahun 1971 hingga tahun 1980-an.
(T.KA*H009/R010)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011