Selalu lakukan evaluasi dan monitoring. Namun, jangan memberatkan sekolah-sekolah di luar prosedur.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta semua daerah untuk mengantisipasi sedini mungkin penularan COVID-19, terutama sekolah yang sudah dan akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Kasus yang terjadi di Kediri harus menjadi perhatian daerah-daerah lain yang berpotensi terjadinya penyebaran COVID-19 di sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM," kata LaNyalla melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikan LaNyalla menyusul tiga orang pelajar di Kediri terpapar COVID-19 saat PTM.

Menurut dia, pengawasan pelaksanaan PTM harus menjadi perhatian bersama sehingga proses belajar mengajar tidak sampai menjadi pemicu munculnya lonjakan baru COVID-19 yang menyerang klaster anak didik di sekolah.

Dinas pendidikan di setiap daerah perlu bekerja sama dengan dinas kesehatan agar melakukan antisipasi dan penanganan langsung apabila terjadi kasus serupa.

Pemerintah daerah juga harus meningkatkan sistem monitoring dan pengawasan PTM secara menyeluruh terhadap satuan pendidikan yang telah melaksanakan PTM.

"Selalu lakukan evaluasi dan monitoring. Namun, jangan memberatkan sekolah-sekolah di luar prosedur," kata Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015—2016 tersebut.

Tak hanya pengawasan dan evaluasi, ditekankan pula bahwa sekolah yang tidak memungkinkan untuk PTM sebaiknya jangan dipaksakan.

Pada saat bersamaan, kata dia, dukungan dari orang tua murid penting sekali.

Ia pun berharap mereka turut serta mendukung langkah strategis sekolah agar bersih dari kasus COVID-19 pada peserta didik.

"Saya juga menganjurkan para orang tua agar anak-anaknya divaksin supaya dapat menekan penularan COVID-19," ujarnya.

Namun, yang terpenting ialah selalu menerapkan protokol kesehatan dan mengingatkan anak-anak untuk sementara tidak berkerumun dalam melakukan kegiatan.

Fakta temuan tiga siswa positif COVID-19 membuktikan bahwa virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut masih ada.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap waspada meski status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

"Artinya, temuan-temuan itu menjadi pelajaran penting. Jangan sampai lengah sehingga pelajar terkena dampaknya," katanya.

Ia mengatakan bahwa fasilitas dan infrastruktur kesehatan yang ada di sekolah harus betul-betul memadai. Hal ini mengingat kunci mencegah penyebaran atau penularan COVID-19 adalah protokol kesehatan.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021