Getaran dirasakan beberapa orang
Semarang (ANTARA) - Gempa bumi susulan dengan Magnitudo 3.0 masih melanda wilayah Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa tengah, dan wilayah sekitarnya pada Sabtu pagi.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara dalam siaran pers di Semarang mengatakan dua gempa susulan tercatat melanda kawasan tersebut setelah rentetan gempa yang terjadi sejak Sabtu dini hari.

Menurut dia gempa susulan pada 09.34 WIB berkekuatan Magnitudo 3.0 dan gempa kedua pada pukul 09.51 WIB berkekuatan Magnitudo 3.3.

Dari hasil analisis pendahuluan menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 7.253 LS dan 110.40529 BT atau berlokasi di darat pada jarak 13 km arah barat laut Kota Salatiga pada kedalaman 9 km.

Guncangan gempa sendiri, lanjut dia, dirasakan di Ambarawa.

Baca juga: Rentetan gempa di Jawa Tengah dipicu sesar aktif

Baca juga: Gempa dangkal hingga tanah lunak sebabkan kerusakan di Bali


"Getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan dan tidak terpengaruh kabar-kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sebelumnya diberitakan, BMKG mencatat terjadi rentetan gempa Bumi di Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa Provinsi Jawa Tengah sejak Sabtu dinihari pukul 00.32 WIB yang dipicu oleh sesar aktif.

"Diduga kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merbabu, Merapi, Telomoyo," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki magnitude 3,0 diikuti tujuh kali rentetan gempa susulan (aftershocks), dengan magnitudo 2,9 kemudian 2,5 selanjutnya 2,5 lalu 2,6 dan 2,1 serta 3,0 dan 2,7 yang terjadi pukul 6.44.56 WIB.

Baca juga: Sejumlah bangunan di Kabupaten Blitar rusak akibat gempa di Malang

Baca juga: Gempa Malang disebabkan aktivitas zona subduksi bagian selatan



Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021