Para peneliti menemukan sekitar 51.000 insiden kekerasan senjata di seluruh AS selama periode 13 bulan, sejak 1 Maret 2020 hingga 31 Maret 2021.
Angka itu naik dari hampir 39.000 insiden pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Para peneliti menyebutkan bahwa tekanan ekonomi dan psikologis akibat pandemi, selain maraknya penjualan senjata api, mungkin jadi penyebab melonjaknya kasus kekerasan senjata.
Mereka mendesak para pejabat untuk mewaspadai tekanan "ekonomi dan sosial yang tak disengaja" yang disebabkan oleh berbagai aturan seperti perintah untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga jarak sosial.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Penembakan di AS, mobil tersangka tertabrak kereta
Baca juga: Penembakan terjadi di luar stadion bisbol Washington
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021