Doha (ANTARA News) - Petenis Rusia Vera Zvonareva berhasil mengalahkan petenis Serbia Jelena Jankovic 6-1, 2-6, 6-4 dalam babak semifinal turnamen tenis putri WTA Qatar Terbuka, Jumat waktu setempat (25/2), sehingga dia berhak untuk menantang Petenis Denmark Caroline Wozniacki yang sebelumnya juga menang atas Marion Bartoli.

Wozniacki petenis peringkat satu dunia yang dalam turnamen ini jarang sekali mendapatkan lawan yang mampu merepotkannya, dan pada pertandingan itu dia sekali lagi memperlihatkan gaya bermain yang menekan dan menguasai lawan sehingga dengan mudah menang dua set langsung 6-1, 6-1 atas Bartoli, demikian AFP melaporkan.

Wozniacki mengungkapkan bahwa ia mencoba fokus pada gaya bertanding yang membuat ia merasa nyaman untuk memainkannya, yaitu gaya bermain menyerang dan agresif, sehingga ia bisa meredam permainan Bartoli.

"Sangat penting bagi saya untuk langsung bermain dengan agresif dan mempertahankan momentum juara sehingga dengan demikian saya bisa mengontrol pertandingan dan membuat Bartoli harus berlari kesana-kemari mengejar bola," ungkap Wozniacki.

Dalam pertandingan itu Wozniacki menang dalam waktu hanya 65 menit. Ia juga berhasil mencuri enam dari delapan break point, dan hanya melakukan 13 kali kesalahan sendiri dibandingkan Bartoli yang melakukan kesalahan sendiri sebanyak 23 kali.

Wozniacki telah mengoleksi tujuh kemenangan berturut-turut ketika turun ke lapangan pada Jumat itu, tetapi dia pernah kalah dua kali melawan Bartoli, yaitu di Stuttgart pada 2009 dan di Cincinnati tahun lalu.

Tetapi harapan Bartoli untuk mencetak kemenangan ketiga berturut-turut atas Wozniacki yang sekarang merupakan petenis putri peringkat satu dunia itu musnah seketika ketika petenis Denmark itu berhasil menguasai jalannya pertandingan dengan pukulan-pukulan kerasnya yang jarang sekali memberi ruang bagi lawannya untuk melepaskan tembakan balasan.

Fokus dan agresivitas Wozniacki yang diperlihatkannya dalam dua minggu terakhir telah begitu dahsyatnya sampai-sampai ia mendapat pertanyaan tentang apa taktiknya jika ia disuruh melawan dirinya sendiri.

"Apa yang harus saya lakukan? Kenapa harus saya beritahukan hal itu kepada anda? tapi, yang jelas saya akan kibarkan bendera putih dan katakan: `Saya tidak mau bertanding lagi,` kata Wozniacki sambil tersenyum.

"Tetapi saya memang sangat merasakan bahwa saya sekarang memiliki kelebihan dalam penyerangan, dan saya mengambil pilihan yang benar jika bermain seperti itu," katanya menambahkan.

"Yang saya rasakan adalah bola-bola yang datang menuju saya sekarang terasa berbeda sebab saya akan memukulnya kembali dengan lebih baik, dan saya rasa memang seharusnya begitu," ujar Wozniacki.

"Saya pikir permainan saya semakin lama semakin meningkat," kata Wozniacki menutup wawancara.

Bartoli mengakui bahwa ia benar-benar tidak memiliki kesempatan untuk melancarkan serangan balasan terhadap petenis unggulan satu itu.

"Yah, kalian tahu sendirilah, Caroline itu kan petenis peringkat satu di dunia, jadi kalau melawannya dengan performa yang saya mainkan seperti tadi, maka saya tidak punya harapan untuk menang," kata Bartoli.

"Hal itu terjadi karena dia tidak pernah memberi saya kesempatan untuk berkembang dalam pertandingan, jadi saya harus benar-benar bekerja keras untuk mendapatkan setiap poin. Tetapi meskipun anda berusaha bekerja keras membalas bolanya, dia selalu punya cara untuk melancarkan serangan selanjutnya," kata Bartoli menambahkan.

"Sejujurnya saya harus katakan bahwa Wozniacki terlalu hebat malam ini, dan saya melakukan lebih banyak kesalahan dari biasanya. Dia selalu melancarkan serangan-serangan yang membuat saya tertekan dan hanya bisa bertahan, dan akhirnya saya melakukan kesalahan demi kesalahan," ujar Bartoli.

Zvonareva, yang pada babak perempat final sebelumnya juga harus bertarung tiga set melawan Daniela Hantuchova, sempat ketinggal 0-40 pada game kesembilan set ketiga.

Tetapi kemudian Zvonareva mengubah taktik permainan dengan melancarkan reli-reli panjang yang membuat Jankovic kerepotan sehingga akhirnya dia mampu merebut tiga "break point", dua daripadanya merupakan hasil dari servis-servisnya yang tidak dapat dijangkau oleh Jankovic sehingga dia berhasil unggul 5-4 pada set ketiga itu.

Petenis Rusia unggulan kedua itu kemudian melakukan tekanan terhadap Jankovic dengan servis-servis kerasnya, sebuah pukulan menyilang manisnya membuatnya unggul 40-30 sebelum memainkan bola net untuk menyelesaikan pertandingan itu dengan gaya.

"Bertanding melawan Jelena selalu menyulitkan saya," kata Zvonareva sembari menambahkan bahwa ia tidak begitu mempedulikan skor ketika sempat tertinggal 0-40 pada servisnya di game kesembilan.

"Saya tidak pernah merasa terbebani oleh skor yang sedang berlangsung, jika Anda sedang memainkan set ketiga dalam suatu pertandingan, yang harus anda lakukan adalah bagaimana agar anda fokus setiap saat dan bermain dengan sebaik-baiknya.  (OKS/A008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011