Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian turut memeriahkan Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai dengan memamerkan peta jalan "Making Indonesia 4.0" yang diluncurkan pada 4 April 2018 di hadapan dunia, berikut memboyong inisiatif industri hingga wastra di pameran itu.

Peta jalan ini merupakan inisiatif akselerasi pembangunan industri agar Indonesia siap memasuki era industri 4.0 yang berfokus pada 7 sektor industri, meliputi makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi serta alat kesehatan.

"Pada minggu keempat perhelatan Expo 2020, Paviliun Indonesia akan menampilkan proses perkembangan dari pengaplikasian Industry 4.0, industri halal hingga ekonomi kreatif bangsa di hadapan dunia," kata Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia, Didi Sumedi, melalui keterangannya, Minggu.

Baca juga: Kemenperin kukuhkan eksistensi industri halal RI di Expo 2020 Dubai

Dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 ini terdapat sejumlah inisiatif nasional yang akan disosialisasikan dalam perhelatan Expo 2020 Dubai.

Kemenperin juga akan menampilkan potensi investasi strategis sekaligus perkembangan dan potensi industri halal melalui serangkaian acara forum bisnis yang membahas Peningkatan Global Value Chain dalam keterlibatan Indonesia pada industri halal, pembiayaan industri halal dan logistik di Indonesia, hingga pengakuan tentang pelabelan, sertifikasi, dan standar halal dan promosi produk industri kecil menengah (IKM) siap ekspor bersertifikat halal di rolling exhibition.

"Kesempatan menyuguhkan peta jalan Making Indonesia 4.0 dan Kawasan Industri sebagai tempat investasi strategis ini sekaligus menjadi media untuk menampilkan kesiapan Indonesia dalam menerima investasi asing, termasuk pada industri halal," kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang.

"Dengan terlaksananya forum bisnis hingga rolling exhibition yang memuat berbagai informasi mengenai keterlibatan Indonesia dalam industri halal menjadi potensi untuk menarik lebih banyak investasi dan peluang ekspor produk halal Indonesia," tambahnya.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Sebanyak 87,2 persen dari 268 juta penduduk Indonesia tersebut mewakili 13 persen populasi Muslim di dunia.

Baca juga: Indonesia pamerkan batik biota laut di Expo 2020 Dubai

Hal ini membuat kebutuhan pokok Halal Indonesia sangat besar sekaligus menjadikan Indonesia untuk terus mengembangkan industri halal.

Ekspor halal Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menempati urutan ke-tiga di dunia, yakni sebesar 10,7 persen dan merupakan nilai yang lebih besar dibandingkan ekspor Indonesia ke Pasar Global yang hanya sebesar 3,8 persen (7,6 miliar dolar AS).
Salah satu pertunjukan seni yang dipamerkan di Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai. (ANTARA/HO)

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga turut meramaikan Paviliun Indonesia dengan memamerkan produk lokal berupa tenun, batik dan bordir.

Beberapa aneka kain yang ditampilkan seperti Tenun Majalaya yang ditenun secara manual dan dikategorikan sebagai Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Tenun ini memiliki estetika dan nilai jual yang dapat bersaing di era modern dan dapat berevolusi menjadi produk fesyen dengan tren saat ini.

Baca juga: Kemenperin bawa Indonesia 4.0 ke perhelatan Expo 2020 Dubai

Aneka tenun ini kemudian didesain mulai dari gaun muslimah hingga pasian kasual yang dapat dikenakan untuk perempuan dan laki-laki.

Para desainer yang berperan besar dalam merancang wastra Jawa Barat adalah Rya Baraba, Decky Sastra, Inez Katanhuri, Harry Ibrahim dan Deden Siswanto.

Rancangan dari beberapa desainer ini sempat berlenggak-lenggok di panggung fesyen internasional seperti Paris hingga New York Fashion Week.

"Aneka produk industri fesyen ini merupakan salah satu produk-produk kerajinan Jawa Barat yang unggul dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta berdaya saing internasional. Seperti yang kita ketahui, Jawa Barat memiliki wastra (kain) yang telah mendunia,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Selain produk fesyen, Pemprov Jawa Barat juga menampilkan berbagai pertunjukan kesenian daerah dimana penari berasal dari sanggar Samba Sunda, akan menghadirkan 4 repertoar sajian yaitu tari klasik, tari jaipongan, kecapi suling dan lagu daerah Jawa Barat.

Pertunjukan kesenian tari ini akan dilakukan setiap hari di paviliun Indonesia di tanggal 22-28 Oktober 2021.

Baca juga: Telkomsel turut wakili Indonesia di Expo 2020 Dubai

Baca juga: Batik biota laut yang ceritakan kekayaan RI tampil di Expo 2020 Dubai

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021