Natuna (ANTARA) - Polres Natuna, Polda Kepulauan Riau (Kepri) berhasil mengungkap kasus tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan bermodus investasi dengan total kerugian mencapai Rp500 juta.

"Dari kasus ini, kami berhasil mengamankan satu tersangka wanita berinisial DP usia 21 tahun," kata Kapolres Natuna AKBP Ike Krisnadian, Minggu.

Kapolres mengatakan kronologis kejadian berawal sekitar Juni 2021 saat tersangka DP membuka usaha investasi dengan nama Doli Inves.

Tersangka menawarkan kepada masyarakat luas agar berinvestasi dalam bentuk uang dengan iming-iming mendapat keuntungan 15-30 persen setelah 15 hari uang tersebut disetorkan.

Dia menawarkan investasi kepada masyarakat melalui akun sosial stori Whatsapp dan stori Instagram.

"Masyarakat yang tertarik menghubungi tersangka dan kemudian ikut usaha investasi dengan memberikan sejumlah uang tunai dengan jumlah yang berbeda-beda, dengan cara di transfer ke rekening tersangka," jelas Kapolres Natuna.

Baca juga: Polisi tangkap eks karyawan bank lakukan penipuan berkedok investasi

Setelah menerima uang itu, tersangka DP tidak dapat memenuhi janjinya untuk memberikan keuntungan apalagi mengembalikan uang modal yang telah disetor sejumlah warga, katanya.

Menurut Kapolres jumlah korban yang ikut usaha investasi mencapai 251 orang dengan nominal uang yang berbeda dan diperkirakan mencapai Rp500 juta.

Selain tersangka, Polres Natuna juga mengamankan sejumlah barang bukti, berupa bukti transfer dari bank Syariah Mandiri atas nama Darina ke Bank BRI atas nama tersangka, satu buah buah buku tulis yang berisi data nasabah, rekening koran Bank BNI atas nama tersangka.

Kemudian, rekening koran Bank Bank Riau Kepri, buku tabungan dan kartu ATM atas nama tersangka, buku tabungan bank BNI dan ATM atas nama tersangka, satu buah handphone iPhone 11 promax dengan nomor simcard 0887 0826 4xxx yang berisikan stori WhatsApp dan Instagram tersangka, satu buah kasur warna abu abu dan satu lemari plastik warna putih.

"Perbuatan tersangka DP telah melanggar pasal 378 dan/atau Pasal 372 K.U.H.Pidana dengan ancaman hukuman penjara paling lama 4 (empat) tahun," katanya menegaskan.

Baca juga: Polri tetap buka posko aduan investasi bodong EDCCash
Baca juga: Satgas: Kerugian masyarakat akibat investasi ilegal Rp117 triliun


Pewarta: Ogen
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021