Jakarta (ANTARA) - Kematian seorang sinematografer yang ditembak dengan pistol properti oleh aktor dan produser Alec Baldwin di lokasi syuting film “Rust” telah memicu seruan pelarangan penggunaan senjata api saat syuting untuk mewujudkan keselamatan di tempat kerja selama produksi film.

Dalam insiden yang terjadi pada Kamis (21/10) waktu setempat itu, sinematografer Halyna Hutchins meninggal tak lama setelah ia dilarikan ke Rumah Sakit Universitas New Mexico, sementara sutradara Joel Souza terluka dan menjalani perawatan. Kini Souza sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Baca juga: Kesedihan Alec Baldwin usai insiden penembakan Hutchins di "Rust"

Mengutip AFP pada Senin, sebuah petisi diluncurkan di situs web change.org mengenai pelarangan tersebut dan telah mengumpulkan lebih dari 15.000 tanda tangan pada Minggu.

“Tidak ada alasan untuk hal seperti ini terjadi di abad ke-21. Ini bukan awal 90-an, ketika Brandon Lee dibunuh dengan cara yang sama. Perubahan perlu terjadi sebelum nyawa berbakat tambahan hilang,” kata teks petisi yang diluncurkan oleh penulis skenario dan sutradara Bandar Albuliwi.

Pada 1993, aktor Brandon Lee yang merupakan putra legenda seni bela diri Bruce Lee terbunuh setelah ditembak oleh pistol yang berisi peluru asli saat dia sedang syuting "The Crow."

Sementara itu, Senator negara bagian California, Dave Cortese, juga mengeluarkan sebuah pernyataan pada Sabtu (23/10) waktu setempat bahwa pihaknya berencana untuk memperkenalkan undang-undang yang melarang penggunaan senjata api untuk set film dan produksi teater di negara bagian.

“Ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi pelanggaran kerja yang mengkhawatirkan dan pelanggaran keselamatan yang terjadi di lokasi produksi teater, termasuk kondisi berisiko tinggi yang tidak perlu seperti penggunaan senjata api langsung,” kata Cortese, dikutip dari The Washington Post, Senin.

Ia menambahkan bahwa industri hiburan harus mampu menciptakan situasi produksi film dan televisi yang lebih aman bagi kru.

Lainnya, sutradara Craig Zobel mengatakan pada masa sekarang tidak ada alasan lagi untuk menggunakan senjata api sungguhan dalam set mengingat hal tersebut bisa dilakukan saat pascaproduksi.

“Ada komputer sekarang. Tembakan [pada seri saya] semuanya digital. Anda mungkin bisa tahu, tapi siapa yang peduli? Ini adalah risiko yang tidak perlu,” tulis Zobel yang menyutradarai drama Kate Winslet "Mare of Easttown” di akun Twitternya.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki insiden penembakan itu. Menurut pernyataan tertulis yang telah dilihat oleh AFP, penyelidikan telah difokuskan pada seorang spesialis yang bertanggung jawab atas senjata dan asisten sutradara yang menyerahkan senjata itu kepada Baldwin.

Baca juga: Sutradara berduka atas kematian sinematografer di lokasi film "Rust"

Baca juga: Hollywood kenang sinematografer Halyna Hutchins yang tertembak Baldwin

Baca juga: Alec Baldwin belum menerima tuntutan terkait penembakan

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021