Dalam pidato pembukaannya, Wapres mengapresiasi Kemenag yang telah menyelenggarakan AICIS dengan penerapan protokol kesehatan ketat di tengah kondisi pandemi COVID-19.
“COVID-19 menjadi pandemi global yang menyerang hampir semua negara di dunia. Dampak yang ditimbulkan sangat luas dan multidimensi sehingga memaksa semua negara menetapkan kebijakan khusus untuk menanggulanginya,” kata Ma’ruf Amin dari kediaman resmi Wapres di Jakarta, Senin.
Baca juga: Wapres dijadwalkan membuka konferensi AICIS 2021
Pandemi COVID-19 dan berbagai dampaknya merupakan pengalaman baru bagi seluruh negara sehingga Pemerintah Indonesia harus mengambil keputusan dan tindakan luar biasa dalam penanggulangannya.
“Dunia membutuhkan gagasan-gagasan baru untuk mengatasi tantangan pandemi COVID-19, baik dari aspek medis maupun aspek nonmedis yang meliputi semua bidang terdampak wabah ini,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Wapres, maka peran syariah Islam sangat diharapkan untuk memberikan solusi yang kontekstual agar berbagai kebijakan terbaik diambil pemerintah.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Osteoporosis di Indonesia perlu disikapi serius
“Syariah Islam diletakkan untuk memastikan terwujudnya tujuan syariah dalam membangun kemaslahatan, baik di dalam masalah agama maupun masalah dunia secara simultan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani mengatakan konferensi yang mengambil tema Islam in A Changing Global Context: Rethinking Fiqh Reactualization and Public Policy bertujuan untuk menjawab dinamika terkait perubahan Islam di dunia saat ini.
Baca juga: Ma'ruf Amin minta santri kembangkan program dukungan dari pemerintah
“Termasuk mampu untuk melihat lebih dekat bagaimana reaktualisasi fikih dan kebijakan publik dari sudut pandang Islam dalam beragam isu, seperti pandemi, moderasi beragama, kerukunan, tata kelola pendidikan, isu wisata halal, dan lainnya,” ujar Ali.
AICIS Ke-20 Tahun 2021 diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, dengan tuan rumah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said yang dihadiri para peneliti, dosen, dan akademisi pakar lintas keilmuan.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021