Nyangku ini sebuah budaya, tradisi yang terus dijaga oleh warga Panjalu, sebagai penghormatan sesepuh kapungkur (dahulu) dengan membersihkan benda pusaka peninggalan zaman dulu
Ciamis (ANTARA News) - Upacara adat tradisi "Nyangku" yang digelar dalam rangkaian kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dilaksanakan di Alun-alun Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin dan  dipadati warga yang hadir dari berbagai daerah.

Rangkaian kegiatan tradisi "Nyangku" tersebut dilaksanakan dengan membersihkan benda pusaka peninggalan Raja Panjalu setelah melakukan ziarah ke makam Prabu Hariang Kencana putra dari Hariang Borosngora Raja Panjalu yang dimakamkan di Situ Lengkong, Panjalu.

"Nyangku ini sebuah budaya, tradisi yang terus dijaga oleh warga Panjalu, sebagai penghormatan sesepuh kapungkur (dahulu) dengan membersihkan benda pusaka peninggalan zaman dulu," kata salah seorang panitia pelaksana tradisi Nyangku, Tatang.

Upacara Nyangku merupakan kegiatan yang dinanti-nanti masyarakat Ciamis, bahkan warga Panjalu yang berada di luar kota sengaja datang untuk menghadiri upacara adat tahunan tersebut.

Salah seorang warga Panjalu tinggal dan bekerja di Kota Bandung, Neni Nuraeni mengatakan sengaja libur bekerja hanya sekedar ingin menyaksikan upacara adat Nyangku.

Bukan hanya Neni yang sengaja datang ke Panjalu, melainkan tetangganya juga saudara-saudaranya yang tinggal di luar kota menyempatkan waktu untuk menghadiri upacara Nyangku.

"Memang bukan tuntutan harus datang. Bukan saya saja tapi saudara-saudara saya juga sengaja datang ke sini, seperti Lebaran saja kumpul-kumpul," kata Neni.

Pengunjung  memadati lapangan alun-alun Panjalu dan  menyambut kedatangan rombongan para warga yang membawa benda pusaka setelah berziarah ke makam di Situ Lengkong.

Rombongan pembawa pusaka mengenakan pakaian muslimin dan muslimah beserta pakaian adat Sunda dengan berjalan kaki bersamaan dari Bumi Alit atau rumah penyimpanan benda pusaka menuju Situ Lengkong, kembali ke alun-alun dan disimpan di Bumi Alit.

Pembawa pusaka diiringi dengan lantunan musik rebana sambil  membacakan salawat menuju panggung utama tempat membersihkan benda pusaka.

Menurut cerita masyarakat Panjalu, Nyangku merupakan ungkapan terima kasih telah masuknya ajaran agama Islam ke wilayah Panjalu yang dibawa oleh seseorang bernama Sanghyang Borosngora
(KR-FPM/Y008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011