Aksi militer merupakan pengkhianatan terhadap revolusi, transisi dan tuntutan sah rakyat Sudan atas perdamaian, keadilan dan pembangunan ekonomi
Brussels (ANTARA) - Uni Eropa pada Senin mengecam penangkapan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok beserta anggota kabinet lainnya dan mendesak agar mereka segera dibebaskan setelah panglima militer membubarkan pemerintahan transisi.

"Kami mendesak pasukan keamanan untuk segera melepaskan orang-orang yang ditangkap secara tidak sah," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell melalui pernyataan.

Hamdok ditangkap dan dibawa ke tempat rahasia usai menolak mengeluarkan pernyataan yang mendukung pengambilalihan kekuasaan, menurut Kementerian Informasi, yang tampaknya masih di bawah kendali pendukung Hamdok.

Sudan berada di tengah-tengah krisis ekonomi yang mendalam, yang ditandai dengan rekor tinggi inflasi dan kelangkaan bahan pokok, kendati mulai menunjukkan tanda-tanda mereda di tengah aliran bantuan internasional.

Baca juga: Sudan tangkap dalang di balik upaya kudeta gagal

Negara-negara Barat telah memperingatkan bahwa setiap pengambilalihan kekuasaan oleh militer akan membahayakan bantuan.

Borrell mengatakan hak unjuk rasa damai harus dihormati dan kekerasan serta pertumpahan darah harus dihindari dengan cara apa pun.

"Aksi militer merupakan pengkhianatan terhadap revolusi, transisi dan tuntutan sah rakyat Sudan atas perdamaian, keadilan dan pembangunan ekonomi," katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Prancis minta PM Sudan segera dibebaskan
Baca juga: Perdana Menteri Sudan ditahan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021