Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia prostesis dan ortosis bermerek Ottobock, Aiiner Indonesia, menyediakan kaki dan tangan palsu untuk membantu aktivitas tunadaksa serta aksesoris dan peralatan penunjang lain.

CEO dan pendiri Aiiner Indonesia, Jeffrey Pratama Santoso, berkata, keamanan dan kenyamanan pelanggan menjadi pondasi kehadiran perusahaan ini di Indonesia. Pihaknya berkomitmen terus menjaga dan menghadirkan produk-produk terbaik berstandar internasional untuk memenuhi kebutuhan para penyandang tunadaksa di Indonesia.

Jeffrey menjelaskan, mutu seluruh barang yang dipasarkan terjaga karena dibuat di bawah pengawasan ketat dan menggunakan mesin berteknologi terkini dari Ottobock. Selain itu, tim produksi Aiiner Indonesia telah mengantongi sertifikat internasional untuk memproduksi kaki palsu, tangan palsu dan ortosis sesuai standard (Certified Orthotist Prosthetist).

“Seluruh komponen dan material yang digunakan pada produk-produk kami seratus persen didatangkan langsung dari Ottobock Jerman. Hal ini membuat bahan dan kualitas produk-produk Ottobock terjamin keamanan dan kenyamanannya saat digunakan. Proses produksi menggunakan barang dan pekerja tersertifikasi yang kami lakukan demi menjamin terciptanya pelayanan nomor satu untuk pelanggan,” kata Jeffrey dikutip dari siaran resmi, Selasa.

Produk yang ditawarkan bisa digunakan difabel dan orang-orang yang harus memakai alat bantu akibat kecelakaan, baru pulih dari operasi, difabel sejak lahir, serta menderita penyakit tulang, kanker, atau diabetes.

Perusahaan ini menyediakan layanan purnajual dimana pembeli akan mendapat layanan home service, mengakses fasilitas klinik memadai, serta bisa berkonsultasi dengan tim perusahaan dengan mudah dan cepat sesuai kebutuhan.

“Kami juga menyediakan garansi yang jelas dan latihan tanpa batas untuk pengguna kaki dan tangan palsu dari Aiiner Indonesia. Seluruh layanan purnajual berkualitas dan harga yang kompetitif kami tawarkan demi menjamin agar para penyandang disabilitas di Indonesia bisa merasakan produk berstandar internasional untuk membantu mereka dalam beraktivitas setiap hari,” ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa Teknik Untan ciptakan robot berbasis IoT bagi tunadaksa

Baca juga: Pendaki tunadaksa siap taklukkan Kilimanjaro

Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Karisma Evi, tunadaksa pemecah rekor dunia

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021