Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali
Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) Ali Maulana Hakim membesuk lima orang warga RW 06 Kelurahan Koja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja karena diduga keracunan nasi kotak Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

"Dari 23 korban keracunan yang dirawat, masih tersisa lima orang warga yang menjalani perawatan dan sebagian besar anak-anak," kata Ali dikutip dari akun media sosial Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Utara, Selasa.

Ali berharap kejadian itu tidak terulang kembali dan menjadi pembelajaran pihak terkait.

Pada kunjungannya tersebut, Ali juga memberikan semangat dan perhatian kepada warga yang masih dirawat agar segera pulih dan dapat beraktivitas kembali seperti biasa.

Wali Kota memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu para warga korban keracunan mulai dari awal kejadian dan saat ini.

Baca juga: Polisi selidiki sampel nasi kotak diduga sebabkan warga Koja keracunan

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha meminta maaf terkait kasus keracunan massal di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara diduga karena program nasi kotak (rice box) yang dibagikan partainya.

Itu disampaikan saat Giring menjenguk korban keracunan yang masih dirawat di RSUD Koja pada Senin (25/10) malam.

Ia menambahkan kader PSI DKI Jakarta 24 jam akan terus mendampingi sejumlah korban diduga keracunan nasi kotak (rice box) yang dibagikan kepada warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.

"Kami di sini untuk benar-benar (menunjukkan) ada rasa simpati dan tanggung jawab," kata Giring.

Selain meminta maaf, Pengurus Wilayah PSI DKI Jakarta juga akan memberikan santunan kepada para korban dan akan melakukan investigasi internal terhadap kader pengurus daerah PSI Jakarta Utara.

Baca juga: Giring minta kader PSI 24 jam mendampingi korban keracunan nasi kotak

Berdasarkan keterangan tertulis Ketua DPD PSI Jakarta Utara Darma Utama kepada wartawan pada Senin (25/10), makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021.

"Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma.

Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kuliner yang terkena dampak pandemi COVID-19, sebagai penyedia atau pemasok makanannya.

"Jadi, PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," kata Darma.

Darma menambahkan, Ricebox PSI esensinya adalah mendukung UMKM yang terkena dampak pandemi agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat.

Baca juga: Pengurus PSI Jakarta mengikuti proses hukum kasus nasi kotak di Koja

Ia mengatakan insiden itu murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan.

Namun pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan terkait insiden itu.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021