kualitas daging asal Kupang ini termasuk yang terbaik dibanding dengan daging impor
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)-nya masing-masing yakni PD Dharma Jaya dengan PT Flobamor, menjalin kerja sama lagi untuk pengadaan sapi berkualitas bagi Jakarta setelah terhenti karena pandemi.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh kedua BUMD tersebut di Jakarta, Selasa ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat turut menyaksikan proses perjanjian kerja sama (PKS) antara Dirut PD Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, dengan Dirut PT Flobamor, Agustinus Zadriano Bokotei. 

Anies menjelaskan bahwa kerja sama ini, selain menjadi momentum untuk meningkatkan dan menumbuhkan kolaborasi, juga menjaga kestabilan dan penyediaan kebutuhan protein hewani di kota Jakarta.

"Jadi, sapi asal NTT ini berbobot besar dan hasil dagingnya itu berkualitas unggulan, berkualitas bagus. Lalu, bisa digunakan sebagai bahan baku untuk kebutuhan di Jakarta. Intinya, kualitas daging asal Kupang ini termasuk yang terbaik dibanding dengan daging impor," ujar Anies.

Anies mengaku bersyukur atas terjalinnya kerja sama ini, ia mewakili warga Jakarta untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat NTT karena mereka telah bekerja keras mengembangbiakkan ternak sapi yang kemudian manfaatnya dirasakan di Jakarta.

Baca juga: Harga daging sapi di Jakarta turun Rp2.353 per kilogram

"Kami menyampaikan terima kasih karena telah membantu memenuhi daging di Ibu Kota. Kerja sama diharapkan bisa diperluas dan bisa diwujudkan melalui pola kerja sama yang sesuai porsinya. Yakni, BUMD yang menyiapkan suplai lalu SKPD yang mengelola 'demand'," tutur Anies.

Setelah ini, PD Dharma Jaya akan memberikan secara simbolis Purchase Order (PO) pembelian sapi sebanyak 2.000 ekor dan daging sapi sebanyak empat kontainer.

Harapannya Pemprov NTT dan PT Flobamor mendapatkan alokasi 30.000 ekor sapi dari total 60.000-an ekor sapi tahun depan untuk kebutuhan Idul Adha dan lainnya.

"Selain itu, sekaligus membuka kesempatan penjualan daging sapi, ayam, dan telur untuk wilayah NTT serta Indonesia Timur lainnya," ujarnya.

Diketahui, terdapat 10 provinsi yang konsumsi daging sapi berada di atas rata-rata nasional dan Pemprov DKI Jakarta merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 1,06 kg/kapita setiap tahun.

Baca juga: Wagub DKI beli sapi kurban dari peternak di Jakarta Selatan

Oleh karena itu, Jakarta masih menjadi barometer untuk menentukan tingkat konsumsi tertinggi daging sapi murni.

Sebelumnya, kerja sama DKI Jakarta dan Pemprov NTT terkait pengadaan sapi di Jakarta, diketahui telah dimulai sejak DKI dipimpin Joko Widodo pada 2014, yang akhirnya berhenti pada awal 2020 karena pandemi COVID-19, hingga saat ini dimulai kembali kerja sama pengadaan sapi ini.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021