Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah video di YouTube menyebut vaksin COVID-19 mengandung parasit yang dapat tumbuh di tubuh orang.

Video itu juga menyatakan orang yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 akan butuh obat parasit yaitu Ivermectin.

Berikut narasi yang disematkan pada judul unggahan video itu:

"Karena ada parasite menjijikkan dalam vaksin, orang yang sudah divaksinasi harus minum obat cacing."

Unggahan berdurasi empat menit, tiga detik itu telah diputar hingga 33 ribu kali dan disukai hingga 2,9 ribu pengguna lain.
 
Unggahan YouTube yang telah dilabeli sebagai konten hoaks oleh Kominfo terkait vaksin COVID-19 mengandung parasit hidup. (Kominfo)


Penjelasan:
Epidemolog dari Kyungpook National University Kim Shin-woo, seperti dikutip AFP, mengatakan vaksin COVID-19 tidak boleh mengandung parasit karena proses pembuatannya berpedoman pada prosedur ketat guna mencegah kontaminasi.

Profesor Jung Jae-hun dari Fakultas Kedokteran dan Sains Universitas Gachon menyatakan semua vaksin diproduksi di lingkungan yang steril, tidak tercemar oleh patogen atau virus lain, termasuk parasit.

Jika prosedur ketat menghindari kontaminasi itu diabaikan, vaksin tidak akan disetujui untuk digunakan kepada orang-orang.

Para ahli farmasi juga memperingatkan agar masyarakat tidak sembarangan menggunakan obat Ivermectin apalagi jika tidak ada indikasi keberadaan parasit di dalam tubuh karena bisa berisiko bagi kesehatan. Obat seperti Ivermectin bisa membuat tubuh tegang.

Klaim: Vaksin COVID-19 mengandung parasit hidup
Rating: Salah/Hoaks

Cek fakta: Hoaks! 48.000 Orang Meninggal Setelah Divaksin

Baca juga: Perusahaan Korsel sebut tes obat anti-parasit efektif untuk COVID-19

Baca juga: Masyarakat dengan defisiensi imunitas masuk prioritas penerima booster

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2021