Anak muda kita menganggap isu lingkungan bahkan pada taraf tertentu itu lebih penting ketimbang isu pertumbuhan ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Survei Indikator Politik Indonesia dan Yayasan Indonesia Cerah menemukan bahwa mayoritas generasi muda mengetahui tentang perubahan iklim dan mengatakan pelestarian lingkungan harus diutamakan dibandingkan pertumbuhan ekonomi.

Survei nasional itu dilakukan pada 9-15 September 2021 terhadap 4.020 responden yang berusia 17-35 tahun dan sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat 3.216 responden yang berusia 17-26 tahun dan 804 responden berusia 27-35 tahun.

"Kalau kita tanya generasi Z tingkat awareness-nya jauh lebih tinggi ketimbang generasi milenial," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan virtual diikuti di Jakarta pada Rabu.

Baca juga: KKP dan EcoNusa berkolaborasi adakan Gerakan Aksi Muda Jaga Iklim

Dari survei tersebut, 82 persen responden mengatakan tahu atau pernah mendengar istilah perubahan iklim. Jika dibagi berdasarkan usia, 85 persen kategori 17-26 tahun mengetahui tentang perubahan iklim dan 79 persen untuk responden usia 27-35 tahun.

Berdasarkan sosio demografi, 75,8 persen responden yang berasal dari pedesaan mengetahui tentang perubahan iklim dan definisinya dibandingkan 87,4 persen responden yang tinggal di perkotaan.

Baca juga: Pemkab Cilacap dorong pengembangan Program Kampung Iklim

Sekitar 52 persen mengaku sangat khawatir dengan isu kerusakan lingkungan dan 30 persen agak khawatir. Isu lingkungan berada di posisi kedua setelah isu tentang korupsi dengan jumlah 64 persen responden yang mengaku sangat khawatir dan 21 persen agak khawatir.

Terkait isu lingkungan dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, 81 persen dari total responden memilih opsi harus melindungi dan melestarikan lingkungan meski akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Dibandingkan 15 persen yang memilih prioritas pertumbuhan ekonomi meski mengorbankan lingkungan.

"Anak muda kita menganggap isu lingkungan bahkan pada taraf tertentu itu lebih penting ketimbang isu pertumbuhan ekonomi," kata Burhanuddin.

Baca juga: Kolaborasi Indonesia, Brazil, Kongo di COP26 kuatkan negosiasi iklim

Baca juga: Menteri LHK: Generasi muda berperan sebagai agen perubahan lingkungan

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021