Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia akan mempertegas komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Glasgow, Skotlandia, pada November 2021, kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

"Di Glasgow, kita akan mempertegas komitmen dan ambisi kita untuk mencapai hal-hal yang menjadi kekhawatiran, termasuk misalnya (kenaikan suhu) 1,5 derajat," katanya dalam acara Climate Leaders Message yang diikuti via daring dari Jakarta pada Kamis.

Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan sebesar 41 persen persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Komitmen tersebut telah dituangkan dalam dokumen kontribusi yang ditentukan secara nasional (Nationally Determined Contribution/NDC), yang mencakup strategi dan rencana aksi pemerintah dalam upaya mengekang perubahan iklim dan dampaknya.

Siti menjelaskan bahwa 60 persen dari emisi karbon Indonesia diperkirakan berasal dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lahan lain (Forestry and Other Land Use/FOLU) dan sisanya dari sektor energi, limbah, industri, dan pertanian.

"Di Glasgow, kita akan menegaskan tentang penurunan emisi Indonesia melalui NDC dari sektor forestry and other land use (kehutanan dan penggunaan lahan lain) dan pertanian, kemudian energi, limbah, dan industri," katanya.

Baca juga:
Kementerian ESDM inisiasi perdagangan karbon untuk kurangi emisi
PLN optimistis mampu turunkan emisi karbon 117 juta ton hingga 2025

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021