Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Pusat Atal S Depari pada Kamis resmi melepas tim Jelajah Kebangsaan Wartawan yang memulai ekspedisi keliling Nusantara melewati 15 pulau dan 34 provinsi.

Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, tim Jelajah Kebangsaan Wartawan yang terdiri dari empat jurnalis nasional akan memulai perjalanan mereka dari Jakarta menempuh jarak hampir 17.000 km hingga 28 Februari mendatang dengan puncaknya pada 9 Februari 2022 bertepatan dengan Hari Pers Nasional.

Ketua Panitia Jelajah Kebangsaan Wartawan Dar Edi Yoga ketika pelepasan tim di halaman depan kantor Dewan Pers, Jakarta, mengatakan perjalanan tim akan dibagi menjadi empat etape.

Etape 1 di Sumatra, etape 2 di Kalimantan, Etape 3 menempuh Jawa, Bali dan Papua, serta etape 4 dari Maluku, Sulawesi kembali ke Jawa.

"Selama perjalanan nanti, berbagai kegiatan akan dilakukan tim motoris PWI dengan mengkampanyekan tata tertib lalu lintas dan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia," kata Edi Yoga.

Selain melihat berbagai keindahan alam Indonesia serta berbagai infrastruktur hasil pembangunan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, tim Jelajah Kebangsaan Wartawan juga mengemban misi untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga kebugaran di tengah pandemi.

Baca juga: Ketua Umum PWI Pusat terima penghargaan pada Haornas 2021 

Ekspedisi tim akan dilaporkan dari waktu ke waktu dan pada akhirnya didokumentasikan ke dalam sebuah buku dengan judul Indahnya Indonesia.

Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan juga diikuti oleh Yanni Krishnayanni. Wanita yang berprofesi sebagai wartawan itu akan mengendarai motor Kawasaki W175r sekaligus mampir di tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di sana.

"Selain tujuh summit, saya akan touring ke seluruh Indonesia, saya ingin menguntai mutiara-mutiara pulau di Indonesia ini untuk menjadi suatu rangkaian yang sangat indah karena memang sesungguhnya Indonesia itu sangat indah," kata Yanni.

Tujuh gunung yang akan didaki itu adalah Kerinci (3.805mdpl), Bukit Raya (2.278 mdpl), Latimojong (3.443mdpl), Binaiya (3.027mdpl), Cartenz Pyramid (4.884mdpl) dan Semeru (3.676.mdpl).

Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan berangkat dari Jakarta menuju Sumatra untuk melakukan pendakian pertama di Kerinci.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju titik nol Pulau We.

Dari Kerinci, tim menuju titik nol Pulau We sebelum menyeberang ke Kalimantan melalui Kepulauan Riau untuk melakukan pendakian kedua di Gunung Bukit Raya (2.278mdpl).

Dari puncak tertinggi di Kalimantan, Yanni dkk melanjutkan ekspedisi menyeberang ke Surabaya menuju puncak Semeru (3.676mdpl) sebelum ke Banyuwangi, Bali, Lombok dan ke Gunung Rinjani (3.726mdpl).

Baca juga: PWI gelar Anugerah Kebudayaan bagi bupati/wali kota 

Ketika Yanni melakukan pendakian, rekan-rekan satu timnya akan melakukan penjelajahan wilayah sekitar gunung, mengemban misi ekspedisi mereka sebelum melanjutkan kembali perjalanan bersama ke puncak gunung selanjutnya.

Mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi di NTB, tim menuju ke NTT sebelum menyeberang ke Maluku untuk menaklukkan Gunung Binaiya (3.027mdpl).

Papua menjadi pemberhentian selanjutnya, ketika tim menginjakkan kaki di Sorong menuju Manokwari sebelum mendaki Cartenz Pyramid (4.884mdpl).

Gunung Latimojong (3.443mdpl) di Makassar menjadi puncak terakhir yang harus ditaklukkan sebelum tim finis di saat peringatan Hari Pers Nasional di Kendari pada 9 Februari.

Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Maifrizon, bersama sejumlah perwakilan sponsor turut hadir dalam pelepasan tim Jelajah Kebangsaan Wartawan hari ini.

"Empat jurnalis ini saya kira menunjukkan sikap patriotik karena jelajah Nusantara bukan perjalanan yang mudah," kata ketua PWI Pusat Atal S Depari

Atal juga berharap kesuksesan ekspedisi tersebut membuka peluang untuk dikembangkan menjadi ajang olahraga rekreasi internasional.

"Kalau sukses, ini sebenarnya bisa menjadi event yang bisa kita kembangkan ke depan, bisa datangkan pariwisata, peserta-peserta dari luar negeri untuk berlomba selama empat bulan," kata Atal. 

Baca juga: Ketum PWI tegaskan wartawan tak tunduk pada UU Ketenagakerjaan 
Baca juga: PWI apresiasi pejabat daerah melalui Anugerah Kebudayaan PWI 

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021