Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut baik kerja sama dengan PT Ina Produk Indonesia dalam mendukung digitalisasi dan pemasaran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui inisiasi inaproduct.com (platform direktori produk Indonesia).

“Di tengah Hari Sumpah Pemuda, saya senang sekali akhirnya harapan kami untuk punya direktori digital mengenai produk Indonesia terlaksana,” ujar dia dalam peluncuran platform tersebut yang dilakukan secara hybrid, Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, dikatakan bahwa Kemenkop-UKM menginginkan untuk menciptakan platform semacam inaproduct. Namun, Teten merasa ini harus dikelola oleh swasta supaya sukses dan terus berkembang yang mengelola dengan pendekatan bisnis, bukan birokrasi.

Dengan adanya inaproduct, diharapkan agar antara pembeli dengan produsen UMKM semakin mudah untuk bertransaksi menggunakan teknologi digital dalam skala nasional maupun internasional. “Bahkan ke depan middle man dalam bisnis mungkin mulai berkurang karena sekarang bisa langsung (terhubung) produsen dengan konsumen,” ungkap Teten.


Baca juga: Teten terus dorong UMKM lakukan transformasi digital

Dia menargetkan 30 juta UMKM dapat terhubung ke ekosistem digital pada 2024, saat ini mencapai 16,4 juta atau 25,6 persen berdasarkan data pada bulan September 2021.

Selain itu, transkasi e-commerce selama pandemi COVID-19 mengalami peningkatan hingga 54 persen atau lebih dari 3 juta transaksi per hari. Kemudian, pendapatan ekonomi digital yang sebesar 4 miliar dolar AS atau setara Rp640 triliun.

Potensi ekonomi digital juga diketahui sangat besar pada tahun 2025, yaitu sekitar Rp1.700 triliun. “Jangan sampai ini juga dimanfaatkan oleh produk luar, karena itu perlu upaya bersama agar potensi ekonomi digital ini kita kuasai dengan produk-produk dalam negeri,” akunya.

Adapun Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, terdapat tiga permasalahan utama yang dihadapi UMKM.


Baca juga: Menkop UKM apresiasi program #KotaMasaDepan percepat digitalisasi UMKM
 

Pertama ialah kesulitan untuk beradaptasi, lalu kekurangan jaringan atau networking sehingga terkadang sulit berkompetisi, dan kekurangan pendanaan yang membuat UMKM di Indonesia tak mempunyai daya saing baik meskipun berskala besar.

“Itu merupakan sesuatu yang penting. Kita musti bina, kita jadikan satu supaya menjadi suatu kekuatan sehingga jadi padat,” terang dia.

​​​​​Kemenkop-UKM meluncurkan inaproduct.com yang merupakan portal direktori produk UMKM berbasis website yang terintegrasi dengan target 800.000 ribu UMKM. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenkop-UKM dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Smesco Indonesia, PT Sarinah, dan PT Ina Produk Indonesia.


Baca juga: Teten Masduki: Digitalisasi mempercepat perluasan pembiayaan UMKM

Baca juga: Menkop ungkap tantangan pacu UMKM masuk ekosistem digital


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021