Bogor (ANTARA News) - Sekitar 500 massa berkumpul di Balai Kota Bogor mengikuti Tabligh Akbar yang digelar Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islam (HASMI), Minggu.

Ratusan massa yang berasal dari berbagai organisasi massa Islam se-Kota Bogor berkumpul sejak pukul 08.00 WIB. Dengan tertib mereka mengikuti Tabligh Akbar yang dihadiri, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bambang Gunawan dan sejumlah tokoh masyarakat.

Ketua Bidang Struktural dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HASMI, Syaefuddin, mengatakan bahwa Tabligh Akbar yang mengangkat tema "Menyikapi Aliran Sesat Ahmadiyah" digelar sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kota Bogor yang telah mengeluarkan kebijakan terkait larangan aktivitas Ahmadiyah.

"Aksi ini sebagai bentuk dukungan atas keputusan pemerintah provinsi dan Kota Bogor, kami HASMI bersama-sama dengan ormas Islam lainnya akan mengawal pelaksanaan peraturan tersebut," katanya di sela-sela aksi.

Syaefuddin mengatakan, dalam aksi tersebut HASMI ingin mengajak masyarakat Bogor bersama-sama untuk memerangi kesesatan.

"Kami ingin menciptakan Indonesia kondusif, tidak dengan anarkis, tapi dengan cara berdakwah, karena dengan anarkis tidak sesuai dengan Islam," katanya.

Syaefudin mengatakan, HASMI menilai pemerintah pusat lambat dalam menyelesaikan permasalahan Ahmadiyah.

"Memang sudah ada SKB tiga menteri, tapi itu belum efektif untuk menangkal aliran sesat," katanya.

Dikatakannya, dengan diterbitkannya SK Wali Kota Bogor dan Pergub Jawa Barat terkait larangan Ahmadiyah, HASMI bersama-sama ormas Islam lainnya, akan mengawal pelaksanaan peraturan tersebut.

"Kami akan mengawal aplikasi peraturan tersebut, agar benar-benar berjalan dengan baik," katanya.

Ia mengatakan, ke depan HASMI akan melakukan gerakan untuk meminta pemerintah pusat untuk membubarkan Ahmadiyah.

"Kami akan berkoordinasi dengan MUI pusat, untuk membubarkan Ahmadiyah," katanya.

Dia menegaskan, "Dalam aksi ini, HASMI hanya ada satu suara, yakni bubarkan Ahmadiyah dan tangkap pelaku penodaan Islam," kata Syaefuddin.

Dalam Tabligh Akbar selain menggelar orasi dan tausiah, juga dibacakan SK Wali Kota terkait larangan Ahmadiyah yang dibacakan Sekda Kota Bambang Gunawan.

Massa yang hadir menuntut pembubaran Ahmadiyah dan menangkap pelaku penodaan Islam. Massa tersebut tergabung dari sejumlah organisasi massa, antara lain HASMI, HTI, FKM dan Forkami yang melibatkan para orang tua, pemuda dan anak-anak.

Mereka terlihat tertib mengikuti orasi dan tabligh akbar, di tengah pengawalan sejumlah aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
(T.KR-LR/N005)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011