Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,26 triliun atau tumbuh 37,01 persen (yoy) pada triwulan III-2021.

"BSI mampu mencatat pertumbuhan profitability yang sangat baik sebesar 37 persen dari Rp1,65 triliun di September tahun lalu menjadi Rp2,26 triliun," kata Direktur Finance&Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho saat Konferensi Pers Pemaparan Kinerja BSI Trwiulan III-2021 di Jakarta, Kamis.

Cahyo menyampaikan perolehan tersebut patut disyukuri di tengah kondisi pandemi COVID-19 dan konsolidasi merger yang masih berlangsung hingga 1 November mendatang.

Pencapaian laba tersebut, lanjut dia, sebagian besar berasal dari neraca, baik dari sisi aset dan reliabilitas, yang menunjukkan kualitas semakin baik.

Dari sisi aset, BSI juga tercatat tumbuh 10,15 persen (yoy) atau mencapai Rp251 triliun, dengan sektor pembiayaan tumbuh 7,38 (yoy) yang jauh di atas rata-rata industri perbankan.

Baca juga: Erick Thohir: Ekonomi syariah di bawah BSI tumbuh lebih tinggi

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tercatat tumbuh 9,32 persen (yoy) atau Rp219,19 triliun, yang didorong oleh tabungan wadiah yang tumbuh 16,22 persen dan berdampak pada penurunan cost of fund.

"Ini memungkinkan kita bukan mencetak laba bersih yang baik, tapi juga meningkatkan cadangan kita yang menggambarkan bahwa pertumbuhan profit ini tetap diiringi dengan sikap konservatif untuk membentuk cadangan, mengantisipasi potensi yang mungkin masih akan terjadi di masa yang akan datang," ujar Cahyo.

Rasio keuangan utama BSI yang menunjukkan peningkatan profitabilitas dan efisiensi yang membaik ikut tercermin dari Return on Equity (ROE) sebesar 13,82 persen pada September 2021 atau naik 240 basis poin serta rasio kecukupan modal (CAR) 22,75 persen atau naik 417 bps.

Dalam kesempatan ini, Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Kusman Yandi juga menyampaikan pertumbuhan pembiayaan BSI yang mencapai Rp163,32 triliun atau naik 7,38 persen didukung oleh beberapa segmen bisnis.

Segmen bisnis bank yang mencatatkan kinerja positif antara lain consumer yang tumbuh sebesar 21,43 persen (yoy), serta gadai emas yang tumbuh 15,58 persen (yoy).

Baca juga: BSI dorong kemitraan UMKM permudah akses pembiayaan

"Selanjutnya, segmen komersial, alhamdulillah, tumbuh positif di angka 7,29 persen dan terakhir micro banking juga memberikan pertumbuhan 4,74 persen," tambahnya.

Dari sisi pembiayaan ke sektor UMKM, BSI juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 22,93 persen atau meningkat dibandingkan posisi Desember 2020 yang mencapai 22,4 persen.

Untuk penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), BSI telah menyalurkan kepada 36.326 debitur. Selain itu, juga melakukan restrukturisasi kepada 8,74 persen total nasabah pembiayaan atau 96 ribu orang dengan outstanding pembiayaan yang direstrukturisasi mencapai Rp20,74 triliun.

Khusus untuk kredit UMKM, BSI telah merestrukturisasi sebanyak 68 ribu nasabah dengan nilai Rp9,38 triliun.

Baca juga: BSI ikut sindikasi pembiayaan Rp1,19 triliun bangun pabrik PIM

Baca juga: BI fasilitasi kesepakatan pembiayaan syariah antara BSI dengan AJR


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021