Kami akan membuat keputusan sesegera mungkin demi kepentingan para atlet
Jakarta (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, mengatakan akan membuat keputusan sesegera mungkin apakah angkat besi dan tinju akan dipertandingkan di Olimpiade Paris 2024.

"Kami cukup prihatin karena di dua federasi ini ada masalah tata kelola dan itulah sebabnya kami saat ini memantau mereka dengan sangat ketat," kata Bach kepada harian olahraga Prancis L'Equipe, dikutip dari Reuters, Kamis.

"Kami akan membuat keputusan sesegera mungkin demi kepentingan para atlet."

Baca juga: Angkat besi terancam dicoret di Olimpiade, petinggi IWF didesak mundur

Kedua olahraga tersebut telah berjuang dengan masalah tata kelola, dan partisipasi mereka di Olimpiade Musim Panas berikutnya tergantung kondisi dalam federasi.

Bulan lalu, investigasi independen yang dilakukan oleh badan pengelola tinju AIBA mengungkapkan bahwa ada sistem manipulasi pertarungan di Olimpiade Rio 2016.

Terkait angkat besi, awal tahun ini Bach mengatakan bahwa "mengenai tata kelola yang baik saya pikir kita masih perlu melihat perubahan budaya di federasi internasional ini".

Cabang angkat besi terancam tidak lagi dipertandingkan pada Olimpiade Paris 2024 karena skandal doping berkepanjangan yang menjerat atlet Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).

Baca juga: Kunci sukses angkat besi jaga tradisi medali Olimpiade

Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebelumnya telah menyatakan kekecewaannya terhadap Dewan IWF dan mengubah Piagam Olimpiade di pengujung penyelenggaraan Tokyo 2020 sebagai upaya untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Akan tetapi, wewenang pencoretan cabang olahraga dari Olimpiade tetap berada di tangan Dewan Eksekutif IOC dan hasil pemungutan suara dalam Sesi IOC.

Masa depan cabang olahraga tersebut makin di ujung tanduk ketika Wakil Presiden IOC John Coates mengatakan bahwa IWF tak kunjung mengikuti rekomendasi yang telah diberikan IOC.

Angkat besi menjadi cabang yang konsisten dipertandingkan di Olimpiade era modern pada 1896 hingga saat ini meski kerap dinodai dengan kasus doping sejak 1920.

Baca juga: China dominasi emas angkat besi Olimpiade Tokyo

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021