Esprit de coprs pada akhirnya yang akan menyatukan beragam kepentingan dalam faksi TNI"
Bandarlampung (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Lampung Arizka Warganegara menilai Prabowo Subianto memiliki popularitas di atas purnawirawan TNI lainnya untuk menjadi presiden.

"Prabowo untuk menjadi presiden itu memang potensial karena didukung dengan popularitasnya di atas beberapa purnawirawan TNI yang juga berpotensi, seperti Wiranto dan Sutanto yang dari Polri," kata dia di Bandarlampung, Senin.

Menurut Arizka, Prabowo sangat diuntungkan karena rekam jejak sejarah keluarga dan ideologis karena Prabowo berasal dari keluarga cerdik pandai yang juga ideologis.

Potensi ini tidak dimiliki beberapa jenderal purnawirawan yang lain. Dalam konteks politik TNI, beberapa faksi di TNI nampaknya bersikap realistis untuk mengarahkan dukungannya kepada Prabowo.

"Esprit de coprs pada akhirnya yang akan menyatukan beragam kepentingan dalam faksi TNI. Apalagi pretorianism masih melekat di politik Indonesia, hanya saja ada beberapa sisi lemah Prabowo untuk menjadi presiden," paparnya.

Pertama, ujar pengajar di FISIP Unila itu, sebagai calon presiden, Prabowo punya dosa sejarah soal HAM tahun 1998 dan ini akan menjadi ganjalan keras baginya.

Kedua, ia melanjutkan, Prabowo punya sejarah pernah kalah sebagai Calon Wakil Presiden pada 2009 dan itu tentunya meninggalkan memori tersendiri dalam benak pemilih sehingga dampak psikopolitik juga mesti dipertimbangkan dan ujiannya akan kelihatan nanti pada Pemilu 2014, apakah suara Partai Gerindra signifikan?.

"Jika perolehan suaranya naik dengan signifikan, peluang menjadi presiden terbuka lebar," katanya.

Ketiga, ujarnya, jika Prabowo pragmatis menjadi bagian dari pemerintah saat ini, termasuk menerima tawaran menteri, maka adalah momentum baik untuk menjaga "positioning" dia menjadi presiden tahun 2014.

"Akhirnya, potensial atau tidak Prabowo jadi presiden tergantung kemampuannya menjaga momentum," tuturnya.(*)

T013/C004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011