Jakarta (ANTARA) - Turnamen Piala Presiden Esports (PPE) 2021 mendapat sambutan positif dengan mencatat 107.389 peserta dari seluruh Indonesia sejak dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam seremoni kick-off pada 9 Oktober hingga Rabu (27/10).

Tingginya jumlah peserta PPE 2021 ini seakan menjadi kelanjutan momentum pertumbuhan esports yang telah dipertandingkan eksibisi dalam PON XX Papua pada September yang lalu.

Ketua Penyelenggara PPE 2021 Rangga Danu Prasetyo mengatakan hal ini menjadi indikasi positif bahwa semakin banyak talenta-talenta muda yang ingin menunjukkan bakat dan kemampuannya di kancah esports berskala nasional.

"Sejak awal memang kejuaraan tahun ini kami rancang untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi talenta-talenta muda esports Indonesia. Salah satunya dengan mempertandingkan cabang game yang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga dapat menjaring lebih banyak atlet dari berbagai macam genre permainan," ujar Rangga dalam keterangan tertulis, Jumat.

Ajang PPE 2021 ini merupakan kerja kolaborasi lintas kementerian dan lembaga yang terdiri dari Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan PB Esports Indonesia (PBESI), serta KINCIR sebagai penyelenggara.

Menurut Rangga, pihaknya memang menargetkan ajang PPE 2021 mampu menjaring ratusan ribu atlet dari seluruh Indonesia. Hal itu berkaca dari jumlah peserta yang selalu meningkat sejak pertama kali turnamen ini diselenggarakan pada 2019 dan juga pengaruh tren esports global yang kian melejit meski di tengah situasi pandemi.

Baca juga: Tim ROC Bali juara pertama "Piala Presiden Esports 2019"

Meski begitu KINCIR terus mematangkan teknis pelaksanaan turnamen agar dapat mengakomodasi peserta dan jalannya pertandingan di semua cabang dengan sebaik-baiknya.

"Dari sisi teknis tidak ada masalah karena memang skema yang kami siapkan mampu mengakomodasi ratusan ribu atlet dalam enam cabang game yang dipertandingkan," kata Rangga.

"Kami juga semakin fokus untuk persiapan babak Grand Final PPE 2021 yang akan diselenggarakan secara offline di Nusa Dua, Bali, pada Desember nanti. Harapannya agar para atlet bisa fokus bertanding dan berjuang semaksimal mungkin mengeluarkan kemampuan terbaiknya," dia melanjutkan.

Sementara Matthew Airlangga selaku Sekjen PPE 2021 mengatakan jumlah peserta masih dapat terus bertambah meski turnamen sudah mulai bergulir. Mengingat dari total enam regional wilayah, saat ini baru tiga regional yang dibuka dan telah menyelesaikan fase kualifikasi yaitu Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Matthew optimis dengan semakin banyak atlet dan tim yang terlibat maka kualitas turnamen akan semakin baik.

"Dengan jumlah per hari ini 107.389 peserta yang berasal dari berbagai regional wilayah di Indonesia, kami optimis bahwa kualitas esports kita akan semakin merata. Ini sudah terlihat di babak kualifikasi yang berlangsung, persaingan antar regional juga semakin ketat dan kompetitif," kata Rangga.

"Tentunya tidak hanya menjadikan turnamen ini sebuah tontonan yang menarik, namun juga menghasilkan atlet dan tim esports yang berkualitas," dia menambahkan.

Baca juga: Piala Presiden Esports 2021 geliatkan berbagai potensi Tanah Air
Baca juga: Moeldoko: Piala Presiden Esport 2021 bangkitkan "sport tourism"

Selanjutnya : babak kualifikasi

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021