Mamuju (ANTARA News) - Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Barat, H. Jamil Barambangi, mengatakan, persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) saat ini telah memasuki proses tender pengadaan naskah UN tahun ajaran 2011.

"Persiapan UN telah kami lakukan sejak akhir tahun 2010 baik dari kepanitiaan maupun persiapan lainnya," kata Jamil Barambangi di Mamuju, Senin.

Menurut dia, pengadaan naskah UN tahun ini berbeda pelaksanaan tahun sebelumnya yang langsung ditangani Diknas Provinsi.

"Proses pengadaan naskah UN tahun ini lebih kompleks dengan melibatkan langsung dari pusat atau Mendiknas, pihak kampus Universitas Negeri Makassar dan Diknas Sulbar. Kami tidak jalan sendiri karena telah didampingi langsung dari pusat dan pihak UNM," katanya.

Dia mengemukakan, proses pengadaan soal UN tidak lagi dilaksanakan olah Diknas provinsi tetapi dipusatkan di kampus termasuk scan soal UN.

"Kami hanya terlibat dalam proses tender percetakan naskah UN dan lembaran jawaban yang akan dicetak oleh rekanan yang memenangkan proyek ini,"paparnya.

Mengenai jumlah anggaran pengadaan naskah dan lembar jawaban UN, kata dia, pihaknya tidak mengetahui anggaran yang digunakan sebab yang menangani langsung dari Kementerian Pendidikan Nasional.

Jamil mengemukakan, penyelesaian UN ini minimal satu minggu sebelum pelaksanaan UN berlangsung di daerah.

"Pelaksanaan UN untuk tingkat SMU dan sederajat akan dilaksanakan mulai tanggal 18 April hingga 21 April 2011. Jadi naskah UN ini harus ada di daerah sepekan sebelum pelaksanaan UN berlangsung," katanya.

Ia menuturkan, proses pengadaan naskah UN ini dijamin kerahasiaannya karena diawasi dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat.

Dia mengatakan, dalam UN yang perlu diperhatikan adalah membuat siswa siswi untuk tetap fokus dan percaya diri dalam mengerjakan soal UN.

Untuk itu, pihak sekolah, pengawas dan kepolisian Jangan berlebihan dalam melakukan pengawasan. Sebab bila berlebihan bisa membuat peserta ujian menjadi takut.

"Jangan sampai murid yang sudah belajar sungguh-sungguh menjadi takut karena melihat banyak polisi. Kondisi seperti ini terkadanf membuat siswa grogi dalam menyelesaikan soal UN," ungkapnya.

Selain itu kata Jamil yang juga mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulbar, mengemukakan, pihaknya pun telah mempersiapkan tempat penyelenggaraan UN yang tersebar pada lima kabupaten.

"Jumlah tempat penyelenggaraan UN tahun ini mencapai 101 buah gedung sekolah terdiri dari 43 sekolah negeri dan 58 sekolah swasta," katanya. (ACO/A033/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011