Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe melepas kontingen Pekan Paralimpik Nasional XVI (Peparnas) Provinsi Papua di Stadion Lukas Enembe di Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat.

Lukas menilai Paparnas XVI adalah bagian yang sangat penting dari usaha pemerintah Papua dalam membangun dan mendorong kesamaan hak bagi kaum disabilitas dalam mengembangkan potensi diri dalam olahraga berprestasi.

Bahkan sudah banyak bukti atlet disabilitas mencapai hasil tertinggi dalam dunia olahraga yang melebihi atlet non disabilitas, sambung Lukas.

Itulah mengapa kesetaraan dan kesamaan hak harus dijadikan momentum penting dalam pelaksanaan Peparnas XVI Papua nanti, kata dia.

"Saya mendorong dan memberikan semangat juang kepada segenap kontingen Papua. Kepada saudara-saudara digantungkan harapan nama baik dan keharuman masyarakat Papua,” kata Lukas.

Dia menyatakan  akan memperhatikan prestasi puncak yang diraih atlet melalui kebijakan khusus. "Semoga semua harapan dan cita-cita menjadi nyata dalam memperjuangkan prestasi terbaik pada ajang Peparnas XVI,” kata Lukas.

Baca juga: Sulawesi Tenggara berangkatkan 27 atlet untuk Peparnas Papua

Lukas mengaku bangga kepada semua komponen masyarakat Papua yang telah mendukung penyelenggaran PON XX yang berjalan sukses yang membuktikan daerah ini bisa menggelar event besar sehingga ada alasan Peparnas XVI juga berjalan lancar.

“Mari kita semua berikan dukungan penuh terhadap penyelenggaran Peparnas XVI dan kontingen Papua Torang Bisa Barang Apa Jadi," seru Lukas Enembe.

Dalam kesempatan itu, Dinas Olahrga dan Pemuda Pemerintah Provinsi Papua menyerahkan enam venue kepada PB Peparnas XVI yang akan digunakan dan mobil tes PCR serta buku masterplan NPC Papua kepada Gubernur Lukas Enembe.

Acara pelepasan kontingen Papua ditandai penyerahan bendera kontingen dari Gubernur Lukas Enembe kepada Kepada kejaksaan Tinggi  Papua Nikolaus Kondomo sebagai Ketua Tim Kontingen Peparnas XVI Provinsi Papua.

Baca juga: Mengenal maskot Peparnas Papua Hara dan Wara

Pewarta: Muhsidin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021