Jakarta (ANTARA) - Timnas U-23 Indonesia gagal melaju ke Piala Asia U-23 2022 setelah  kalah agregat 2-4 dari Australia pada babak kualifikasi Grup G.

Indonesia takluk 2-3 pada leg pertama, Selasa (26/9), dan hari ini tunduk 0-1 pada laga leg kedua di Stadion Republican Central, Tajikistan.

Hasil ini membuat Indonesia masih belum bisa tampil dalam Piala Asia U-23 AFC sejak turnamen itu digelar pada 2013.

Pada pertandingan leg kedua, Indonesia yang secara agregat tertinggal 2-3 memulai laga dengan baik.

Witan Sulaeman dan kawan-kawan mampu menyulitkan Australia, namun malah Australia yang mencetak gol pembuka pada menit kesembilan.

Baca juga: Timnas U-23 Indonesia tertinggal 0-1 dari Australia pada babak pertama

Australia mengirimkan tendangan bebas ke dalam kotak penalti Indonesia dan menciptakan kemelut. Bola memantul dari penyerang Taufik Hidayat dan mengarah kepada Patrick Wood yang tak ayal ditendangnya  masuk ke gawang skuad "Garuda Muda".

Indonesia yang mengandalkan serangan balik tak mampu membuat peluang berbahaya sehingga babak pertama berakhir 1-0 untuk Australia.

Usai jeda, situasi nyaris tak berubah. Akan tetapi, Indonesia yang memasukkan pemain-pemain bernaluri menyerang seperti Ramai Rumakiek dan Amiruddin Bagus hampir saja memecah kebuntuan pada menit ke-75.

 Indonesia berhasil menembus sisi kiri pertahanan Australia. Sayang, bola yang dikuasai Witan Sulaeman tak dapat dikirimkan ke Amiruddin Bagas yang berlari masuk kotak penalti.

Tak ada gol lain yang dibuat kedua tim sampai laga tuntas. Indonesia pun kandas 0-1 dari Australia.

Baca juga: Pratama Arhan: timnas U-23 tak biarkan Australia dapat "bola mati"

Susunan sebelas pemain pertama kedua tim.
Australia:
Nicholas Suman-pg, Callum Talbot, Jordan Courtney-Perkins, Marc Tokich (kapten), Fabian Monge, Lachlan Brook, Patrick Wood, Jacob Italiano, Lucas Mauragis, Alessandro Lopane, Patrick Yazbek.

Indonesia: Ernando Ari-pg, Pratama Arhan, Rizky Ridho, Alfeandra Dewangga, Asnawi Mangkualam (kapten), Rachmat Irianto, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan, Gunansar Mandowen, Hanis Saghara, Taufik Hidayat.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021