Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) di bawah kendali Kemenpora terus mencari terobosan untuk menggelorakan industri olahraga nasional, dan kali ini mereka menjajaki kerja sama dengan Alenia Pictures untuk memproduksi film dengan tema olahraga.

“Kami ingin menghadirkan film yang dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda sehingga mendorong munculnya atlet masa depan Indonesia. Banyak negara berhasil menjadikan film untuk memacu peningkatan prestasi olahraganya," kata Plt Direktur LPDUK Firtian Judiswandarta dalam keterangan resminya, Sabtu.

"Kita mencoba menjajaki untuk menggandeng Alenia yang telah meraih sukses dengan banyak film, termasuk film King yang bertema olahraga," tambahnya.

Menurut Yudi, panggilan akrab Plt. Direktur LPDUK ini, film bertema olahraga dapat memacu semangat anak-anak Indonesia menjadi olahragawan yang kelak mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. Pihaknya mencontohkan 10 tahun sebelum tuan rumah Piala Dunia, Jepang membuat film kapten Tsubasa, begitu pula dengan film-film Holywood bertema olahraga.

Baca juga: LPDUK dan Perbasi perbarui MoU untuk persiapan FIBA Asia Cup 
Baca juga: LPDUK jalin kerja sama dengan swasta dukung Peparnas XVI Papua 


Terkait Alenia Pictures, Yudi menilai rumah produksi ini telah meraih sukses dengan beberapa film, terutama film bertema olahraga berjudul King. King yang diangkat dari kisah nyata pebulu tangkis legendaris Liem Swie King selain bisa meraup keuntungan materi juga mencetak atlet kelas dunia.

"Sekarang kita punya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), ini harus didukung, dan dari sisi industri olahraga kita ingin menghadirkan film yang memberikan inspirasi dan spirit untuk atlet dan atlet masa depan," ujar Yudi.

Sementara itu, pemilik Alenia Pictures Ari Sihasale mengaku merasa terhormat bisa dipercaya dan ditawari LPDUK menggarap sebuah film bertema olahraga.

"Merasa terhormat hadir di sini. Dari dulu, konsen bikin film edukasi, humanis dan mendorong generasi masa depan yang lebih baik. Karena tidak selamanya harus ikut tren pasar, tapi membuat tren sendiri, apalagi didukung banyak pihak," tutur Ari.

"Film King yang pernah kita buat luar biasa. Kita juga putar ke kampung-kampung. Film King juga bisa memberikan spirit kepada penontonnya. Ada anak yang sekarang masuk klub Jaya Raya karena setelah nonton King," sambungnya.

Hal senada diungkapkan oleh istri Ari Sihasale, produser film Nia Zulkarnaen. Menurutnya, jika Indonesia ingin memiliki atlet dengan semangat tinggi, maka harus dipupuk dengan sebuah dorongan semangat yang mampu menginspirasi.

"Betul, film olahraga memang bisa memberikan inspirasi. Anak Haryanto Arbi sebelumnya tidak mau main bulu tangkis, maunya basket. Setelah nonton King, anaknya minta dilatih bulu tangkis oleh bapaknya, sang juara dunia bulu tangkis," ungkap Nia. 

Baca juga: Kerjasama pengelolaan dana komersial Perparnas XVI Papua resmi diteken 
Baca juga: KONI Pusat-LPDUK-Jakpro sepakati kerja sama dukung industri olahraga 

 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021