Kita sudah mulai lelah melihat demokrasi ini stagnan, kemudian menjadi semakin mundur,
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim menyarankan dilakukan perbaikan ekosistem demokrasi di Indonesia oleh pemerintah, lembaga-lembaga terkait, dan masyarakat untuk mewujudkan kemerdekaan pers.

“Kita sudah mulai lelah melihat demokrasi ini stagnan, kemudian menjadi semakin mundur,” ujar Sasmito Madrim saat menjadi narasumber dalam webinar nasional bertajuk “Paradoks Kebebasan Berpendapat: Pembungkaman hingga Kekerasan terhadap Jurnalis” yang disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube Aspirasi Online, dipantau dari Jakarta, Minggu.

Perbaikan tersebut, ujarnya, dapat dilakukan dengan menegakkan nilai-nilai demokrasi yang identik dengan kebebasan menyuarakan pendapat, sehingga kemerdekaan pers di Indonesia pun dapat dicapai.

Melalui kemerdekaan pers, jurnalis dapat menyampaikan beragam informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan etika jurnalisme. Kemudian, informasi tersebut berperan pula dalam memperkuat dan mendukung warga negara Indonesia untuk berpartisipasi di dalam demokrasi, bahkan mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.

Selain perbaikan ekosistem demokrasi, Sasmito juga menyarankan agar dimunculkan kolaborasi yang baik antara jurnalis, masyarakat sipil, pemerintah, dan lembaga terkait untuk mendukung terwujudnya kemerdekaan pers.

Mereka sepatutnya berperan dalam melaporkan dugaan kekerasan atau pun mendorong penindakan tegas terhadap kasus tersebut. Seluruh warga negara Indonesia disarankan mulai berpikir ataupun bertindak secara strategis dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi berbagai kekerasan terhadap pers.

Hal itu penting untuk segera dilakukan karena belakangan ini, ujar Sasmito, ada sejumlah tren kekerasan yang terjadi, di antaranya adalah doxing.

Doxing ini identitas pribadi jurnalisnya diambil. Kemudian, disebarluaskan dengan tujuan yang negatif. Ada tujuan supaya jurnalisnya dipermalukan atau mendapatkan kekerasan dari pihak lainnya,” kata Sasmito Madrim.

Tren kekerasan lainnya adalah peretasan terhadap laman media massa dan pelabelan berita hoaks terhadap informasi yang benar.

Untuk itu, menurut Ketua Umum AJI ini, diperlukan pula peran dari beberapa pihak yang memang memiliki wewenang dalam melindungi jurnalis di Indonesia di tengah maraknya kemunculan kasus kekerasan terhadap mereka. Pihak-pihak tersebut adalah perusahaan media, organisasi pers, Dewan Pers, dan aparat penegak hukum.

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Aspirasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta itu, Sasmito berharap pihak-pihak tersebut segera mengambil peran demi mewujudkan tercapainya kemerdekaan pers Indonesia.
Baca juga: Pemerintah hormati kemerdekaan berpendapat di atas koridor hukum
Baca juga: Dewan Pers ingatkan kriminalisasi hambat kebebasan pers


Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021