"Saya khawatirkan ada penurunan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan seiring peningkatan mobilitas masyarakat dalam beberapa waktu terakhir pascapelonggaran,"
Purwokerto (ANTARA) - Ahli Epidemiologi Lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, dr. Yudhi Wibowo mengingatkan bahwa disiplin penerapan protokol kesehatan harus tetap diperkuat dan jangan sampai kendur guna mencegah kembali terjadinya kenaikan kasus COVID-19.

"Saya khawatirkan ada penurunan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan seiring peningkatan mobilitas masyarakat dalam beberapa waktu terakhir pascapelonggaran," katanya di Purwokerto, Minggu.

Dia mengatakan pada saat ini berbagai aturan yang dibuat pemerintah terkait pencegahan penyebaran COVID-19 sudah sangat baik.

"Namun perlu diiringi juga penguatan pada tataran implementasi dengan cara pengawasan dan penertiban jika ada pelanggaran protokol kesehatan," katanya.

Dia mengingatkan agar pemerintah daerah terus memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat hingga ke tingkat desa.

"Dengan demikian akan dapat mengingatkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan selama pandemi belum berakhir," katanya.

Selain itu, kata dia, penguatan protokol kesehatan juga perlu diiringi dengan peningkatan cakupan vaksinasi, terutama pada kelompok rentan seperti lansia.
Baca juga: Jubir: Disiplin prokes dapat cegah gelombang ketiga COVID-19
Baca juga: Ma'ruf Amin imbau pelaku industri pariwisata tegakkan disiplin prokes


Yang juga tidak kalah penting, kata dia, adalah memperkuat praktik 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (penanganan) dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi COVID-19.

Dia juga menambahkan bahwa selama praktik 3T rendah, maka tren penurunan kasus dikhawatirkan menjadi indikator semu.

"Karena itu mari perkuat protokol kesehatan dan juga memperkuat praktik 3T dan ditambah lagi dengan meningkatkan cakupan vaksinasi" katanya.

Sementara itu, dia juga mengajak masyarakat untuk tetap membatasi mobilitas jika tidak ada keperluan yang mendesak.

"Meski tren kasus COVID-19 sedang menurun namun masyarakat perlu diingatkan untuk tetap mengurangi mobilitas di ruang publik. Jika harus mengunjungi ruang publik maka perlu mengoptimalkan aplikasi PeduliLindungi," katanya.

Menurut dia, aplikasi PeduliLindung sangat efektif untuk kepentingan pelacakan dan menekan penyebaran COVID-19.

"Aplikasi ini terbukti bisa mendata secara cepat aktivitas mobilitas penduduk dalam keadaan sehat maupun sakit. Jd sangat bermanfaat. Harus diimplementasikan di semua sektor yang terkait dengan aktivitas masyarakat," katanya.
Baca juga: Bamsoet: COVID-19 belum berakhir, tetap waspada dan disiplin prokes
Baca juga: Dinkes : Kepatuhan penerapan prokes di Sleman di atas 90 persen

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021