"Bali bukanlah satu-satunya pulau di kawasan Nusantara yang jumlahnya mencapai 17.000 pulau."
Perth, Australia (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), Boediono, menegaskan bahwa hubungan Indonesia dengan Australia di masa mendatang harus maju, mengingat kedua negara memiliki peluang yang bisa dikembangkan di berbagai bidang.

"Kerja sama antara dua negara harus bisa maju di masa mendatang karena kita memiliki kepentingan strategis yang bisa saling menguntungkan dan mendukung," kata Wapres, di Perth, Australia, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden saat menyampaikan pidato peluang kerja sama Indonesia-Australia di depan puluhan pebisnis Australia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Wilayah Australia Barat bekerja sama dengan Masyarakat Bisnis Australia-Indonesia (WIBC).

Hadir dalam acara itu, antara lain Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M. Nuh, Menpan dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, serta Menteri Pertanian dan Kehutanan Australia, Garry Redmen.

Menurut Wapres, kunjungan Perdana menteri Julia Gillard ke Indonesia pada November 2010, memberikan arti penting bahwa hubungan kedua negara adalah suatu hubungan yang sangat penting, sehingga perlu ditingkatkan di masa mendatang.

"Masih banyak peluang yang bisa ditingkatkan oleh pebisnis dan masyarakat dari kedua negara yang belum tergali secara optimal," kata Wapres.

Kedua negara, katanya, selama ini memang sudah banyak melakukan hubungan ekonomi, seperti dengan banyaknya investor Australia yang menanamkan modal di Indonesia, seperti di bidang pertambangan.

Dalam pandangan Wapres, kerja sama antara kedua negara harus lanjut dalam kerja sama ekonomi dan komersial.

"Kerja sama itu harus diperdalam dan ditingkatkan karena kita harus bersama-sama maju," ujar Wapres.

Kunjungan PM Gillard ke Indonesia, dinilai Wapres sebagai suatu kerja sama kedua negara yang memiliki banyak peluang, dan sebagai upaya saling mendekat serta saling menguntungkan hubungan komersial serta sosial-budaya.

Wapres mengidentifikasi terdapat sejumlah alasan mengapa hubungan kedua negara sejauh ini berjalan baik, antara lain Australia adalah negara ekonomi pertanian dan memiliki komoditas yang unik, sehingga memberikan aspirasi bagi Indonesia.

"Jadi saya percaya, kami telah belajar dari Australia dan terdapat banyak cara bagi pebisnis Australia serta pejabat pemerintahj dapat memberikan kontribusi untuk membantu Indonesia seperti bidang sumber daya mineral, sehingga bisa memberikan nilai tambah," papar Wapres.

Selain itu juga, Wapres melihat adanya peluang mengembangkan bidang agribisnis dan meningkatkan jaringan suplai untuk produk pertanian dan membangun suatu standar sanitari dan phitosanitari.

Bagi kebanyakan masyarakat Australia, Bali adalah pulau yang sangat terkenal dan merupakan tujuan utama wisatawan ke Indonesia.

"Tapi, Bali bukanlah satu-satunya pulau di kawasan Nusantara yang jumlahnya mencapai 17.000 pulau. Saya harap industri pariwisata dapat menjadi sebuah elemen sentral bagi kerja sama ekonomi kedua negara," tutur Wapres.

Alasan lain yang menjadikan Wapres melihat kerja sama kedua negara bisa makin berkembang, adalah Australia saat ini sudah menjadi tujuan utama bagi pemuda Indonesia untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi di luar negeri.

"Saat ini setidaknya ada 18.400 mahasiswa Indonesia terdaftar di sejumlah universitas Australia dan institusi untuk menuntut ilmu lebih tinggi selama 2010," kata Boediono.
(T.A025/C004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011