Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia dbuka lebih tinggi pada perdagangan Senin pagi, memulai bulan baru dengan catatan positif, dengan sektor teknologi domestik menangkap dukungan dari kenaikan di Wall Street akhir pekan lalu, sementara Westpac anjlok 5,3 persen setelah pemberi pinjaman itu gagal memenuhi perkiraan laba tahunan.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terangkat 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 7.351,20 poin pada pukul 00.07 GMT. Indeks acuan ditutup 1,4 persen lebih rendah pada Jumat (29/10).

Westpac Banking Corp mengatakan akan mengembalikan 5,7 miliar dolar Australia (4,2 miliar dolar AS) kepada pemegang saham dalam bentuk dividen dan pembelian kembali (buy back) saham, tetapi laba pemberi pinjaman No.3 itu di bawah konsensus perkiraan Refinitiv sebesar 5,5 miliar dolar Australia meskipun naik lebih dari dua kali lipat menjadi 5,35 miliar dolar Australia.

Westpac, sahamnya berkinerja terbaik di antara bank-bank "Empat Besar" tahun ini, anjlok 5,3 persen dan menandai sesi intraday terburuk sejak 11 Juni 2020.

Sub-indeks keuangan yang lebih luas juga merosot lebih dari 1,0 persen.

Indeks-indeks utama di Wall Street naik pada Jumat (29/10), ketika Microsoft Corp ditutup pada rekor tertinggi untuk mengimbangi kerugian di saham Amazon dan Apple.

Saham-saham teknologi Australia terdongkrak 1,5 persen, dengan perusahaan perangkat lunak Altium melonjak 3,4 persen.

Saham sektor perawatan kesehatan juga menguat, diuntungkan oleh kenaikan 1,2 persen pada saham kelas berat sektoral CSL Ltd

Sementara itu, AusNet Services Ltd mengatakan telah menyetujui tawaran pengambilalihan senilai 10,2 miliar dolar Australia (7,66 miliar dolar AS) oleh Brookfield Asset Management Inc, tetapi menambahkan bahwa penawar saingannya, APA Group, bebas untuk membuat tawaran balasan yang lebih baik.

Saham perusahaan infrastruktur energi itu melambung sebanyak 5,3 persen ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan. AusNet juga termasuk di antara para pencetak keuntungan teratas dalam indeks acuan.

Namun, para penambang berada di jalur untuk mencatat kerugian sesi keempat berturut-turut, karena harga bijih besi yang lebih lemah menyeret saham kelas berat Rio Tinto dan BHP Group masing-masing melemah 0,2 persen dan 0,9 persen.

Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru tergerus 0,3 persen menjadi diperdagangkan pada 13.061,30 poin, tertekan oleh penurunan saham keuangan dan industri.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021