di antaranya mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, dan lainnya
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyesuaikan sejumlah aturan baru terkait protokol kesehatan masyarakat menyusul situasi pandemi COVID-19 yang mengalami tren peningkatan di 131 kabupaten/kota.

"Beberapa aturan tersebut di antaranya mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, dan lainnya. Langkah itu tetap diperkuat dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan 3T (tracing, tracking, treatment),” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Muhadjir mengatakan momentum perayaan Natal dan Tahun Baru harus diantisipasi seluruh kementerian maupun lembaga terkait agar tak terjadi lonjakan kasus COVID-19.

Menurut Muhadjir kondisi saat ini secara agregat nasional mengalami penurunan angka penularan COVID-19. Namun pemerintah maupun masyarakat harus tetap waspada sebab ada 131 kabupaten/kota yang sedang mengalami tren peningkatan kasus.

“Prokes tetap dijaga untuk mencegah penularan. Deteksi perjalanan luar negeri dan dalam negeri, kemudian PPKM juga harus deteksi lengkap dan sebisa mungkin dihindari penyekatan,” katanya.

Ia mengatakan Bali menjadi provinsi yang mendapat perhatian khusus pemerintah. Selain kerap menjadi salah satu lokasi tujuan wisata saat libur, Muhadjir mengatakan akan ada acara besar berskala internasional yang mengundang banyak pimpinan negara sahabat pada Maret, Mei, dan sepanjang tahun 2022.

“Untuk itu akan ada uji coba untuk acara internasional di Bali oleh Kemenkes. Supaya pimpinan daerah agar mengantisipasi langkah-langkah yang diperlukan jika di daerahnya akan dilaksanakan acara-acara internasional,” katanya.

Selain mengantisipasi jelang Natal dan Tahun Baru, kata Muhadjir, pemerintah juga mengantisipasi dampak dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbudristek membuat aplikasi dan SOP (pro-active tracing) yang akan diterapkan di Indonesia dan terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

Di samping itu, pelaksanaan vaksinasi untuk lansia juga tetap difokuskan. Sedangkan untuk vaksinasi anak-anak akan dilaksanakan setelah ada izin dan diterapkan pada tahap awal di daerah yang sudah tinggi vaksinasi terhadap lansia.

“Vaksinasi akan dipercepat dengan target Desember 2021 untuk dosis 2 di atas 60 persen," katanya.

Hal lain, terkait syarat perubahan perjalanan Jawa-Bali hanya akan menggunakan tes antigen atau sama dengan syarat perjalanan di luar Jawa-Bali.

Baca juga: Anggota DPR: Jangan merasa kebal COVID-19 karena sudah divaksin
Baca juga: Epidemiolog: Gelombang lanjutan bisa dicegah bila konsisten bermasker
Baca juga: Pakar: Natal dan Tahun Baru beri tantangan besar kepada pemerintah

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021