Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China jatuh pada akhir perdagangan Selasa, tertekan oleh saham sektor energi, keuangan, dan real estate  di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang prospek ekonomi China.

Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai tergerus 1,10 persen atau 38,85 poin menjadi ditutup pada 3.505,63 poin.

Indeks saham-saham unggulan CSI300 merosot 1,04 persen atau 50,84 poin menjadi menetap di 4.839,85 poin, dengan sub-indeks sektor keuangan merosot 2,33 persen dan sub-indeks real estat turun 2,36 persen.

Saham dan obligasi pengembang properti China tersandung karena kekhawatiran penyebaran penularan keuangan yang memburuk menyusul pertukaran utang dari salah satu dari 20 pengembang perumahan teratas di negara itu yang memicu serangkaian peringatan kredit.

Baca juga: Saham China dibuka melemah, memperpanjang kerugian sesi sebelumnya

Indeks energi CSI merosot 2,55 persen, menyusul penurunan 13 persen pada Senin (1/11/2021). China mengatakan pada  Minggu (31/10/2021) bahwa pihaknya melepaskan cadangan bensin dan solar untuk meningkatkan pasokan pasar dan menstabilkan harga.

“Pertumbuhan negatif dalam laba kuartal ketiga mungkin memperdalam kekhawatiran investor tentang penurunan ekonomi. Melihat ke kuartal keempat, kegiatan ekonomi yang lebih lemah dan basis pendapatan yang lebih tinggi dapat membebani momentum pertumbuhan lebih lanjut, dan kami tidak mengesampingkan pertumbuhan laba negatif berlanjut di kuartal keempat,” kata analis di UBS dalam sebuah laporan.

"Kami kira sektor siklikal akan menghadapi tekanan yang lebih besar untuk revisi penurunan laba bersama dengan perlambatan penting saat ini dalam pertumbuhan laba," tambah mereka.

Sepanjang tahun ini, indeks saham Shanghai naik 0,9 persen dan CSI300 telah anjlok 7,1 persen, sedangkan indeks saham-H China yang tercatat di Hong Kong terperosok 17,5 persen.

Baca juga: Saham Korsel ditutup melambung, Indeks KOSPI terangkat 1,16 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021